SOLOPOS.COM - ilustrasi.dok

ilustrasi.dok

WATES-Pemindahan lokasi pembangunan pabrik bijih besi (pig iron) dari sisi timur ke barat wilayah Kulonprogo membuat rencana pembangunan pabrik terlambat. PT. Jogja Magasa Iron (JMI) harus menyusun ulang studi kelayakan (feasibility study) pabrik.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengatakan, pembangunan pabrik di sisi barat harus dilengkapi FS. Namun hingga kini, JMI belum memilikinya. Dibutuhkan waktu setidaknya enam bulan untuk penyusunan persyaratan tersebut dan hal ini membuat pembangunan pabrik mundur hingga enam bulan kedepan.

“Dalam kesepakatan awal yang sudah diserahkan ke Kementerian ESDM memang pabriknya di timur. Jadi kalau mau pindah ke barat harus ada FS-nya. Kalau tidak ada harus buat FS lagi dan itu paling tidak butuh waktu enam bulan,” kata Hasto, Senin (25/2/2013).

Komisaris JMI Lutfi Hyder mengakui, FS pembangunan pabrik pig iron berada di sisi timur Kulonprogo. Namun JMI maupun Pemkab sepakat pabrik akan dibangun di sisi barat sehingga, FS harus dibuat ulang.

“Ini technical saja. Karena kalau dari sisi Amdal tidak masalah, boleh di timur atau di barat. Secara yuridis FS harus dirubah. Kalau sudah selesai baru kita proses tahapannya,” kata Lutfi.

Menurut dia, sisi barat dipilih untuk lokasi pabrik dengan beberapa pertimbangan yakni, di Karangwuni dimana JMI sudah memiliki pilot plan sehingga pembangunan pabrik hanya tinggal menyambung dengan pilot plan. Selain itu, masyarakat di Karangwuni sudah lebih terbiasa dengan keberadaan JMI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya