SOLOPOS.COM - Ilustrasi kantong plastik (Mirror.co.uk)

Pabrik plastik diminta tak lagi memproduksi plastik sekali pakai.

Solopos.com, JAKARTA — KLHK menghimbau industri tidak memproduksi plastik sekali pakai demi mengurangi volume sampah berbahaya di Indonesia. Kepala Subdirektorat Barang dan Kemasan Kementerian Lingkungan hidup dan Kehutanan (KLHK) Ujang Solihin Sidik mendesak pelaku industri tidak menggunakan plastik bertipe single use (sekali pakai).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini guna mengoptimalkan pelaku bisnis lain yang menitikberatkan usahanya pada sektor daur ulang. “Plastik sekali pakai tidak memiliki nilai tambah, pemulung pun tidak mau untuk mengumpulkan plastik seperti ini. Akhirnya sampah tersebut akan menumpuk karena tidak bisa didaur ulang kembali,” kata Ujang ketika diwawancarai Bisnis/JIBI, Jumat (16/6/2017).

Tidak adanya proses daur ulang sampah untuk tipe sekali pakai membuat volumenya di tempat pembuangan akhir (TPA) lebih banyak dibandingkan dengan sampah jenis lainnya. Saat ini tipe plastik sekali pakai mendominasi sampah yang berada di TPA dan lautan.

“Berbagai barang dari plastik seperti sedotan, kantong plastik, garpu, sendok, wadah minum kopi, styrofoam, dan sebagainya adalah contoh produk yang diproduksi dalam jumlah banyak namun tidak mempunyai nilai lebih untuk di-recycle,” ungkapnya.

Ujang menambahkan beberapa produsen besar penghasil plastik telah menerapkan jenis plastik yang sanggup didaur ulang untuk beberapa kali. KLHK mengapresiasi beberapa pabrikan tersebut dan akan terus memantau apakah kegiatan ini terus berjalan seperti kesepakatan bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya