SOLOPOS.COM - Karyawan toko Bata di Nonongan, Solo, sedang menata sepatu, Senin (6/5/2024).(Solopos.com/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO — Pascatutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta belum lama ini, operasional toko Bata di Solo masih berjalan seperti biasa, Senin (6/5/2024).

Berdasarkan pantauan Solopos.com di salah satu toko Bata di kawasan Nonongan, masih beroperasi seperti biasanya. Terlihat beberapa pelanggan keluar masuk di toko tersebut pada Senin siang. Berbagai produk mulai sepatu sekolah, sepatu dan sandal pria dewasa, sepatu, dan sandal wanita dewasa, hingga tas dari merek Bata, Power, North Star dan Weinbrenner masih terpajang di toko tersebut.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Mengutip dari https://www.bata.com, disebutkan jika Bata sudah mulai masuk Indonesia sejak 1931. Saat itu Bata melakukan kerjasama dengan NV, Netherlandsch-Indisch, sebagai importir sepatu yang beroperasi di Tanjung Priok. Enam tahun kemudian, Tomas Bata mendirikan pabrik Sepatu ditengah perkebunan karet di area Kalibata, beralamat di Jl. Kalibata Raya Jakarta Selatan, kemudian produksi sepatu mulai terjadi di tahun 1940.

Pada tahun 1982, PT Sepatu Bata, tbk terdaftar di Jakarta Stock Exchange. Pada tahun 1994, konstruksi pabrik sepatu di Purwakarta telah rampung. Bata memiliki spesialisasi produk sepatu injeksi untuk konsumsi dalam dan luar negeri.

Disebutkan jika hingga saat ini, merek Bata di Indonesia telah mempunyai perjalanan panjang. Bata juga telah dikenal sebagai sepatu sekolah dengan tagline “Back to School,” yang telah melayani berbagai segmen pasar yang berbeda. Hal tersebut juga termasuk merek lainnya yang dijual Bata, yaitu Marie Claire, Comfit, Power, Bubblegummers, North Star, B-First, dan Weinbrenner.

Sementara di Solo, Bata tampaknya juga sudah memiliki pelanggan setia. Bahkan menurut beberapa pelanggan, Bata telah dikenalnya sebagai produk sepatu yang awet dengan harga yang terjangkau.

Salah satu pelanggan, Ferry Irawan, saat ditemui di toko Bata di Nonongan, Solo, mengatakan hari itu dia sengaja datang ke toko tersebut karena ingin mencari sepatu. Dia mengaku bukan merupakan warga Solo. Dia baru saja tiba dari Jakarta karena ingin menghadiri wisuda anaknya.

“Nah ini niatnya mau cari sepatu dulu. Saya dengar di sini ada Bata, maka saya ke sini. Tapi sayang, sepatu yang saya cari, ukurannya tidak ada,” kata dia, Senin.

Ferry mengaku sudah lama berlangganan Bata. Bahkan untuk kebutuhan sepatu kerja, dia juga mempercayakannya pada produk yang dijual di toko Bata.

“Ya, produknya kan dikenal awet, dan harga terjangkau. Kalau di Jakarta biasanya saya [datang ke toko Bata] yang ada di Kalibata,” lanjut dia.

Pelanggan lain, Indah, warga Serengan, Solo, juga mengaku sudah lama berlangganan Bata.

“Soal harga jauh kalau dibandingkan dengan yang lain, harga di Bata lebih ramah di kantong tapi produknya awet,” kata dia. Saat mendengar adanya pabrik Bata yang tutup beberapa waktu lalu, dia pun ikut sedih.

Terkait dengan tutupnya pabrik Bata di Purwakarta di akhir April 2024, Retail Dealer Bata Coyudan, Solo, Riana Asnan, mengatakan sejauh ini toko masih beroperasi seperti biasa. Untuk stok barang, sementara juga masih tersedia. Hanya, pihaknya juga masih membaca kondisi hingga sebulan ke depan.

“Ini juga masih menunggu, setidaknya hingga sebulan ke depan. Tentunya akan ada dampak,” kata dia.

Terkait tren penjualan, dia mengatakan dibandingkan tahun sebelumnya, termasuk saat momentum Lebaran, ada penurunan. Namun menurutnya untuk toko di Solo tersebut, jika dibandingkan dengan toko Bata lain, penurunannya tidak terlalu banyak.

“Jika bicara pasca pandemi ini, mungkin juga bukan hanya Bata, kondisinya tampaknya memang menurun,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Pabrik sepatu Bata resmi menutup operasional pabrik di Purwakarta, Jawa Barat akibat kerugian yang dialami selama 4 tahun terakhir. Corporate Secretary BATA, Hatta Tutuko, menyampaikan pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan pabrik sepatunya.

Akan tetapi, kerugian dan tantangan industri akibat pandemi Covid-19 hingga perubahan perilaku konsumen yang terlampau cepat membuat Sepatu Bata tidak dapat melanjutkan produksinya di Purwakarta, Jawa Barat.

Bahkan, lanjutnya, kapasitas produksi di pabrik tersebut jauh lebih besar dibanding kebutuhan secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Tanah Air.

“Dengan adanya keputusan ini, maka Perseroan tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta,” ujar Hatta, dikutip dari Bursa Efek Indonesia, Sabtu (4/5/2024).

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya