SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA – Kementerian Perindustrian mencatat total investasi 15 produsen komponen baru untuk mendukung produksi pabrik terbaru PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia di Karawang, Jawa Barat, mencapai Rp4 triliun.

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat meresmikan pabrik baru tersebut yang rencananya akan memproduksi perdana produk terbaru Etios Valco yang merupakan mobil kompak pertama Toyota yang diproduksi lokal.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

“Etios Valco kami produksi lokal dengan desain khusus yang sesuai dengan kondisi masyarakat dan alam Indonesia,” ujar Masahiro Nonami, Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Jumat (15/3).

Pabrik yang menelan investasi Rp3,3 triliun tersebut, lanjut Nonami, memiliki kapasitas perakitan total 70.000 unit per tahun. Adapun, Etios Valco akan diproduksi sebanyak 2.000 unit per bulan dan akan ditingkatkan tergantung kondisi pasar.

Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor, mengungkapkan antusiasme masyarakat terhadap Etios sangat baik. Terbukti, tuturnya, pada malam pengenalannya, produk tersebut langsung dipesan sebanyak 600 unit.

Dia menuturkan sekitar 1.100 pekerja terserap dengan mulai beroperasinya pabrik baru tersebut. Pihaknya berencana meningkatkan kapasitas produksi pabrik tersebut menjadi 120.000 unit pada 2014, sehingga total produksi pabrik Toyota mencapai 250.000 unit.

“Kami akan menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor Toyota di Asean,” ujar Takahiro Iwase, Senior Managing Officer Toyota Motor Corporation.

Dia menuturkan pada tahun lalu Toyota mengeskpor dua model utama yakni mobil penumpang serba guna Kijang Innova dan sport utility vehicle (SUV) Fortuner mencapai 60.000 unit ke berbagai negara di Asean dan Timur Tengah.

Hidayat mengharapkan hal senada. Menurutnya, ekspor mobil pada tahun lalu melonjak 60% dari 107.000 unit pada 2011 menjadi 173.000 unit dengan jumlah negara tujuan ekspor yang juga bertambah.

Penambahan Investasi

Budi Darmadi, Direktur Jendral Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin, menuturkan penambahan investasi di sektor komponen tier II akan terus berlanjut seiring dengan rencana pembukaan beberapa pabrik baru lainnya.

“Pabrik baru itu seperti lokomotif, nanti akan ada gerbong komponen yang ikut. Tahun ini akan ada 50 pabrik komponen baru dan beberapa yang memperluas usahanya,” ujarnya.

Investasi di sektor komponen otomotif nasional, lanjutnya, diyakini dapat menembus  US$1 miliar pada tahun ini seiring semakin membesarnya pasar otomotif domestik dan rencana produksi mobil hijau.

Tahun lalu, lanjutnya, terdapat sekitar 100 industri komponen baru dan pada tahun ini diyakini bertambah  hingga 60 industri komponen otomotif baru.

“Investasinya bisa sekitar US$20 juta per perusahaan. Rata-rata Tier II, ada sebagian yang Tier I,” kata Budi.

Selain itu, Budi juga memastikan komponen lokal skala kecil menengah bisa menikmati potensi bisnis dari program low cost and green car (LCGC) agar dapat meningkatkan daya saing mereka dengan industri komponen asing.

Dia menuturkan industri komponen lokal dapat ikut ambil bagian memproduksi komponen statis untuk menyokong proses perakitan LCGC yang diproyeksikan akan memiliki pasar mencapai 100.000 unit.

Terkait rampungnya peraturan pemerintah low carbon emission project (LCEP) yang juga memayungi LCGC, Hidayat menuturkan aturan tersebut diharapkan dapat rampung dalam dua pekan ini dan kemungkinan resmi dikeluarkan pada awal April.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya