SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Rutan Solo menolak pemindahan napi dari Jakarta karena sudah overload.

Solopos.com, SOLO — Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menerapkan kebijakan baru memindahkan sebagian narapidana (napi) dari Jakarta ke sejumlah rumah tahanan (rutan) dan lembaga pemasyarakatan (LP) di wilayah Jateng.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, kebijakan tersebut ditolak Rutan Kelas 1A Solo karena sudah overload. Kepala seksi pelayanan tahanan Rutan Solo, Solichin, mengatakan Rutan Solo menerima informasi dari Kemenkumham Kantor Wilayah (Kanwil) Jateng terkait rencana pemindahan sebagian napi dari Jakarta ke LP dan rutan di wilayah Jateng.

Ekspedisi Mudik 2024

Pemindahan napi dari Jakarta ke wilayah Jateng didasari kondisi rutan dan LP di Jakarta sudah banyak yang overload. “Kami langsung mendata warga binaan di Rutan Solo. Hasilnya Rutan Solo sudah tidak lagi mampu menampung napi baru karena sudah overload,” ujar Solichin kepada wartawan di Rutan Solo, Selasa (22/8/2017).

Solichin menjelaskan warga binaan Rutan Solo sampai 17 Agustus 2017 ada 745 orang dengan perincian 306 napi dan 439 tahanan. Sementara kapasitas ideal Rutan Solo dihuni 298 orang. Rutan Solo ditempati warga binaan dari tiga daerah yakni Solo, Sukoharjo, dan Karanganyar.

“Kami memberikan penjelasan kepada Kemenkumham terkait kondisi Rutan Solo yang sudah melebihi kapasitas. Rutan Solo sudah tidak punya lagi tempat untuk menampung napi baru dari Jakarta,” kata dia.

Kemenkumham, lanjut dia, kemungkinan besar tidak akan memindahkan napi dari Jakarta ke Solo setelah mengetahui kondisi Rutan Solo. Napi dari Jakarta kemungkinan besar akan dipindahkan ke tiga LP di Soloraya yakni Sragen, Boyolali, dan Klaten.

“Kapasitas LP di Sragen, Boyolali, dan Klaten masih cukup menampung napi baru dari Jakarta dibandingkan Rutan Solo. Pemindahan napi dari Jakarta kemungkinan baru dimulai awal bulan depan,” kata dia.

Kepala Keamanan Rutan Kelas 1A Solo, Urip Dharma Yoga, mengatakan sangat berisiko kalau Rutan Solo menambah napi baru dari Jakarta karena overload. Minimnya jumlah petugas yang menjaga warga binaan menjadi pertimbangan Rutan Solo menolak penambahan napi baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya