SOLOPOS.COM - Kepala Kantor Syahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Emas, Gajah Rooseno, siap diperiksa KPK terkait suap proyek Kemenhub. (JIBI/Semarangpos.com/Imam Y.S.)

OTT KPK dilakukan terhadap Dirjen Hubla Kemenhub, Antonius Tonny Budiono, terkait suap perizinan dan pengadaan proyek-proyek, salah satunya pengerukan Pelabuhan Tanjung Emas.

Semarangpos.com, SEMARANG – Kepala Kantor Syahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Emas, Gajah Rooseno, siap diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait keterlibatannya dalam kasus korupsi di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang menghadirkan Dirjen Hubungan Laut (Hubla), Antonius Tonny Budiono (ATB), sebagai tersangka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

KPK menetapkan ATB sebagai tersangka setelah melakukan OTT di Mes Perwira Dirjen Hubla di Jakarta. Dalam OTT itu, KPK berhasil menyita barang bukti berupa 33 tas yang berisi uang senilai Rp20 miliar.

Ekspedisi Mudik 2024

PascaOTT itu, KPK pun menetapkan ATB sebagai tersangka kasus dugaan suap perizinan dan pengadaan beberapa proyek Kemenhub, salah satunya pengerukan di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Selain ATB, KPK juga menetapkan Komisaris PT Adhi Guna Keruktama (AGK), Adiputra Kurniawan (APK) sebagai tersangka.

Terkait hal itu, Gajah merasa prihatin karena kasus suap itu dikaitkan dengan proyek pengerukan di Pelabuhan Tanjung Emas. Sebagai, kuasa anggaran proyek pengerukan itu, ia pun siap dipanggil KPK untuk menjalani pemeriksaan jika tersangkut kasus tersebut.

“Jangankan dipanggil, apa pun risikonya kami siap menjalani. Ini terkait pertanggungjawaban jabatan. Saya sebagai kuasa anggaran proyek [pengerukan Pelabuhan Tanjung Emas] jelas siap,” ujar Gajah saat dijumpai wartawan seusai menjalani pertemuan dengan KPK di Kantor Dirjen Bea dan Cukai Jateng-DIY di Semarang, Jumat (25/8/2017).

Gajah mengatakan sebenarnya kasus korupsi yang menjerat ATB itu tidak ada kaitannya dengan Tanjung Emas. Hal itu dikarenakan proyek pengerukan di Tanjung Emas sudah selesai sejak dua pekan lalu.

“Saya enggak tahu apakah itu suap terkait uang hadiah atau bukan. Tapi, pastinya proyek di Tanjung Emas sudah selesai dan penggunaan anggarannya juga telah diawasi kejaksaan. Jadi tidak ada hubungannya dengan kami,” ujar Gajah.

Gajah juga menyatakan jika proyek pengerukan dari Kemenhub yang ada di Jawa Tengah (Jateng) tidak hanya di Pelabuhan Tanjung Emas. Tercatat ada tiga proyek pengerukan di Jateng yang ditangani Kemenhub, salah satunya di Juwana, Pati.

Gajah menambahkan proyek pengerukan Pelabuhan  Tanjung Emas itu dilakukan sejak dua bulan lalu. Pengerukan dilakukan di sekitar dermaga menyusul keluhan kapal-kapal besar yang sulit berlabuh karena proses sedimentasi.

“Proyek pengerukan itu menghabiskan anggaran Rp40,5 miliar. Panjang area [yang dikeruk] 5.000 meter, dengan lebar 100 meter dan kedalaman 10,5 meter,” tutur Gajah.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya