SOLOPOS.COM - Ilustrasi bentrok (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO — Aksi perpeloncoan saat masa orientasi mahasiswa baru dinilai sebagai sikap primitif. Demikian yang disampaikan akademisi dari Universitas Paramadina Jakarta, Anies Baswedan, saat menanggapi perkembangan kabar dugaan praktek kekerasan dalam ospek Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.

Ia beranggapan ospek dengan model kekerasan sudah lewat masanya, dan tak lagi sesuai dengan era sekarang. “Sudah masa lalu itu dan hari ini kalau masih ada perploncoan, itu termasuk primitif,” tandas Anies saat ditemui wartawan di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Sabtu (14/12/2013).

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

Seharusnya, lanjut Rektor Universitas Paramadina ini, mahasiswa maupun universitas sebagai pelaksana pendidikan tinggi seharusnya dapat menunjukan martabat yang tinggi. Tak hanya itu, civitas akademika semestinya mampu menunjukan penghargaannya kepada hak asasi manusia (HAM), prinsip-prinsip, dan norma-norma yang berlaku.

“Seorang mahasiswa baru masuk universitas atau pendidikan itu, karena dia diharapkan mampu menjadi pendorong kemajuan. Jangan hadirkan praktik yang menunjukkan keterbelakangan,” tegasnya.

Orientasi mahasiswa, lanjut dia, sebenarnya dibutuhkan untuk penanaman kemandirian, tetapi bagaimana agar menjauhkan dari kesan kekerasan. Pencetus gerakan Indonesia mengajar ini mencontohkan penugasan menyalin berita radio pada pagi dan malam hari untuk mahasiswa baru.

“Penugasan itu jelas dibutuhkan nanti semasa kuliah, bukan perpeloncoan. Sebaiknya jangan orientasi namanya. Kalau ospek jadi ajang kekerasan maka serahkan penegak hukum saja,” jelasnya.

Lebih jauh, menyikapi kesan kampus yang seringkali lepas tangan, Anies berpendapat bahwa lembaga pendidikan semestinya dapat melakukan antisipasi sebelum terjadi. Kampus, lanjutnya mampu turun tangan.

“Orientasi di tahun pertama, tiga hari, diberikan orientasi tentang kampus dan segala aturannya. Kalau leadership development diberikan di akhir semester dengan paengembangan diri” kata dia.

Untuk diketahui, baru-baru ini indonesia gempar muncul kabar kasus kematian mahasiswa ITN Malang, Fikri Dolasmantya Surya. Mahasiswa ini tewas diduga lantaran perlakukan buruk senior saat ospek berlangsung yakni kegiatan Kemah Bakti Desa (KBD) di Kawasan Goa Cina, Sumbermanjing Wetan, Malang, Oktober lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya