Ormas-ormas penentang Pancasila akan berhadapan dengan TNI.
Solopos.com, JAKARTA — Tentara Nasional Indonesia (TNI) siap menghadapi organisasi-organisasi masyarakat yang memiliki gerakan radikal dan bertentangan dengan Pancasila.
Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024
Demikian diungkapkan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo disela-sela Rapat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia (Rapim TNI) tahun 2017 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (17/1/2017) seperti dalam keterangan tertulis.
Gatot mengatakan TNI berkomitmen mendukung program pemerintah yang sah dan sepakat menghadapi semua ormas-ormas penentang Pancasila dan berhaluan radikal. Sebab ormas-ormas tersebut mengganggu jalannya pembangunan nasional.
“Dua poin ini yang menjadi titik sentral, sehingga pada rapim ini sejumlah Kementerian ikut memberikan pengarahan dan petunjuk agar semua dapat berjalan lancar dan TNI dapat membantu program-program pemerintah, baik di pusat maupun di daerah,” ujarnya.
Panglima TNI mengatakan, dalam revolusi mental yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang bagaimana menanamkan Pancasila itu adalah pikiran, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kalau ada ormas yang bertentangan dengan Pancasila, tujuan akhir pasti mengubah Pancasila, itu yang berbahaya. Ormas yang gerakannya menentang Pancasila tentunya sudah keluar dari semangat dan cita-cita reformasi dan revolusi mental,” tuturnya.
Dia menambahkan dalam gejolak yang terjadi belakangan ini, utamanya perang opini di media sosial, sedikit banyaknya sudah mengubah pola pikir masyarakat Indonesia.
“Masyarakat Indonesia pelan-pelan mindsetnya sudah berubah, padahal budaya Indonesia adalah santun dan damai. Ini diperlukan dalam menjaga kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara,” imbuhnya.