SOLOPOS.COM - Ilustrasi sweeping organisasi kemasyarakatan (JIBI/Solopos/Dok.)

Kapolres Boyolali mengajak warga untuk melawan apabila ada ormas yang melakukan sweeping.

Solopos.com, BOYOLALI — Kapolres Boyolali AKBP M. Agung Suyono dengan tegas meminta masyarakat untuk melawan jika ada ormas yang melakukan sweeping. Kapolres bahkan siap berada di belakang warga jika terjadi konflik dengan ormas yang melakukan sweeping.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau ada yang sweeping-sweeping, jangan takut. Lawan saja!” tegas Agung kepada wartawan di Mapolres setempat, Kamis (29/12/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Pernyatan Agung itu untuk menyikapi maraknya aksi sweeping di sejumlah daerah pada perayaan Hari Natal, Tahun Baru, serta acara-acara lainnya. Menurut Agung, warga berhak melawan dan tak perlu takut jika menjadi korban.

Bahkan, katanya, jika warga terluka saat melawan ormas yang melakukan sweeping, polisi akan langsung menciduk pelaku dengan jeratan pasal berlapis. Selain aksi sweeping dinilai ilegal, kekerasan yang dilakukan kepada warga juga masuk ranah pidana.

“Kalau warga terluka saat membela diri melawan ormas yang melakukan sweeping, akan mudah bagi polisi menciduk pelaku. Jelas, ada barang buktinya,” kata dia.

Menurut Agung, ormas tidak berhak melakukan sweeping, apalagi sampai penggeledahan. Pihak yang berhak menggeledah hanya petugas kepolisian. Dia melarang ormas melakukan sweeping, apalagi sampai melakukan tindak kekerasan.

Meski demikian, dia juga meminta masyarakat agar proaktif berkomunikasi dengan petugas. Jika terjadi sweeping, apalagi terjadi konflik, petugas kepolisian dapat langsung turun tangan menanganinya.

Agung mengaku sudah menyebarkan nomor selulernya ke masyarakat, termasuk ke kalangan pelaku usaha. Jika terjadi sesuatu hal yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan, masyarakat bisa langsung melaporkan ke polisi.

Terpisah, Wakil Bupati Boyolali (Wabup), M. Said Hidayat, mengapresiasi langkah Polres Boyolali yang bersikap tegas sesuai fungsinya sebagai pengayom masyarakat. Menurut Wabup, nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa harus menjadi hal utama sehingga sikap saling menghargai harus dikedepankan, terutama di Boyolali.

Hal ini yang menurut dia harus dipahami seluruh masyarakat, termasuk ormas. “Jangan pernah paksakan kehendak, nilai-nilai saling menghargai itu yang paling penting. Jaga Boyolali tetap damai dan kondusif dalam kesatuan dan persatuan. Kami sangat mengapresiasi jajaran kepolisian yang sudah menjalankan tugas dengan tegas,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya