SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) Islam dan pengasuh pondok pesantren di wilayah eks-Karesidenan Surakata, Jumat (14/8) siang mengeluarkan pernyataan sikap mereka atas pengeboman di Jakarta dan rentetan kejadian sesudahnya. Mereka sepakat mendukung usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dan aparat kepolisian untuk menjaga keamanan dan ketertiban negara.

Surat pernyataan yang terdiri atas empat butir sikap yang dibacakan oleh Ustad Cholid Hasan dari Umat Islam Solo (UIS) di Aula Ponpes Al Mukmin Ngruki itu ditandatangani oleh 17 perwakilan Ormas Islam dan pengasuh Ponpes.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Pihak yang menandatangani antara lain Ustad Abu Bakar Ba’asyir ( Amir Jemaah Anshorut Tauhid), Abu Rofiq (FPIS), Choirul RS (Front Pembela Islam), Suparmana HS (Ponpes Al Kahfi Solo), M Ali Usman (Ikappin Ngruki) dan Awod (Brigade Hizbullah).

Ekspedisi Mudik 2024

Pernyataan lainnya adalah mereka menilai kinerja aparat kepolisian dalam menangani peristiwa penembakan di Temanggung dan di Jatiasih masih kurang dalam profesionalisme, kecermatan dan ketepatan. Operasi pengepungan yang dilakukan di Temanggung dan Jatiasih dianggap lebih cenderung pamer kekuatan dan dramatisasi keadaan.

“Mereka melakukan penghilangan nyawa Ibrahim yang diduga sebagai Noordin M Top tanpa mempertimbangkan tuntasnya persoalan,” ungkap Cholid.

Polri juga diminta untuk membenahi kinerjanya, memposisikan sebagai penyelidik dan penyidik. Dalam melakukan pencegahan terjadinya gangguan keamanan dilakuakn tidak dengan menyakitkan pihak manapun.

Sementara Ba’asyir dalam kesempatan itu tetap berpendapat bahwa Air Setiawan dan Eko Joko Sarjono tewas sebagai mujahid. Siapapun yang tewas dalam upaya membela Islam, menurut pengasuh Ponpes Al Mukmin Ngruki ini, adalah mujahid.

“Saya masih menganggap mereka (Air dan Eko) sebagai Mujahid hanya caranya memang keliru. Ini urusan ijtihad, mereka bukan nabi yang tidak bisa keliru,” lanjutnya.

Ba’asyir menilai pengeboman boleh dilakukan pada saat perang, tidak dalam keadaan aman.

kha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya