SOLOPOS.COM - Ilustrasi santri (JIBI/Solopos/Antara/Seno)

Hari Santri Nasional ditetapkan jatuh pada 22 Oktober.

Solopos.com, JAKARTA – Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Kementerian Agama RI, kembali membahas inisiatif penetapan Hari Santri Nasional. Dalam Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri beberapa ormas Islam Al Washliyah, PUI, Mathlaul Anwar, dan Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia itu, para peserta yang hadir meneguhkan kembali usulan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam ceramah pembukaan, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Nur Syam menjelaskan baik secara filosofi maupun sosiologis, pembahasan Hari Santri Nasional sangat positif dan perlu mendapat dukungan. Mantan Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya ini menegaskan perjuangan kaum santri dan pesantren sudah tidak lagi terbantahkan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sumbangan (pesantren) di dunia pendidikan sangat signifikan, dan hari santri sebagai penghargaan adalah sebuah keniscayaan,” paparnya sebagaimana dilansir situs Kemenag.go.id, Selasa (18/8/2015).

Sekjen juga menegaskan kiprah para alumni pesantren dalam berbagai bidang pengabdian di berbagai level juga tidak diragukan lagi. Baginya, para alumni ini dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat mampu menjalankan kesalihan sosial. “Biasanya, semakin moderen seseorang cenderung keberagamaannya terpinggirkan, nah kalau santri ini tidak,” ujarnya.

Dalam forum yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamarudin Amin menegakan ulang di hadapan peserta dari berbagai Ormas bahwa pada pembahasan dalam forum-forum sebelumnya yang dihadiri dari Ormas serperti Nahdlatul Ulama (NU)  dan Muhammadiyah (MD) juga sepakat tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. “Mereka semua setuju,” tukasnya.

Pemilihan tanggal 22 Oktober dikaitkan dengan resolusi jihad yang dikobarkan oleh Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asyari di Jawa Timur pada 22 Oktober 1945. Resolusi jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 Nopember 1945 di Surabaya yang menewaskan Jenderal Mallaby.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya