SOLOPOS.COM - Ilustrasi aksi ormas (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Ormas Islam membubarkan sosialisasi HIV/AIDS di Sukoharjo.

Solopos.com, SUKOHARJO — Acara sosialisasi penanggulangan virus HIV/AIDS yang dihadiri sejumlah waria di rumah makan (RM) Candi Resto, Solo Baru, dibubarkan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam, Jumat (23/9/2016) sekitar pukul 14.00 WIB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Aparat kepolisian langsung merespons dengan mendatangi lokasi kejadian sehingga tak terjadi keributan. Informasi yang dihimpun Solopos.com, Jumat, acara sosialisasi sekaligus melakukan voluntary counselling and testing (VCT) digelar oleh LSM Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaandan Hak Asasi Manusia (SPEK-HAM) Kota Solo.

Salah satu sasaran utama sosialiasi itu adalah komunitas waria yang menjadi populasi kunci untuk memutus mata rantai penularan virus HIV/AIDS. LSM SPEK-HAM menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sukoharjo.

Direktur LSM SPEK-HAM Kota Solo, Endang Listiani, mengatakan kegiatan itu bertujuan memberikan edukasi tentang pencegahan penularan virus HIV/AIDS kepada masyarakat terutama populasi kunci yakni para waria.

Karena itu, mereka mengundang komunitas waria di Sukoharjo untuk menghadiri acara itu sekaligus melakukan tes VCT. “Nah, isu yang berkembang di luar ada kontes pemilihan waria. Kami sengaja mengundang para waria karena mereka berhak mendapat layanan akses kesehatan,” kata dia, saat ditemui Solopos.com di RM Candi Resto, Solo Baru, Jumat.

Sebelum acara digelar, sejumlah ormas Islam telah berada di sekitar lokasi RM Candi Resto, Solo Baru. Aparat kepolisian langsung bertindak cepat dan mengamankan lokasi kegiatan itu agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

Akhirnya, perwakilan ormas Islam dan pengurus LSM SPEK-HAM yang difasilitasi polisi melakukan negosiasi. “Setelah negosiasi rampung, kami memutuskan menghentikan kegiatan sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS. Nanti kami akan melakukan pendekatan dan bersilaturahmi dengan ormas Islam untuk menyamakan persepsi,” ujar dia.

Wanita yang akrab disapa Eliest ini mengungkapkan selama ini, kegiatan sosialisasi atau diskusi yang berkaitan erat dengan layananan kesehatan reproduksi atau penanggulangan HIV/AIDS memang tak memerlukan izin keramaian dari pihak berwajib.

Dia kerap menggelar kegiatan serupa di wilayah Soloraya seperti Kabupaten Klaten, Boyolali dan Kota Solo. “Saya tak menyangka ada kasus seperti ini [pembubaran kegiatan]. Namun tidak masalah, justru ini tantangan kami ke depan untuk gencar memberikan edukasi kesehatan kepada publik.”

Di sisi lain, Kapolsek Grogol, AKP Sarwoko, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Ruminio Ardano, mengatakan negosiasi antara pengurus LSM SPEK-HAM dan ormas Islam berjalan damai.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya