SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Sejumlah organisasi massa (ormas) Islam Sabtu (27/6) besok, di Masjid Al Azhar, Jakarta, akan membahas kasus vaksin menginitis yang diduga mengandung enzim babi.

Panitia pelaksana acara H Irfianda Abidin, di Jakarta, Jumat (26/6), mengatakan, acara tersebut digelar Majelis Muhajidin Indonesia (MMI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Majelis Zikir Azzikra, Komite Penegakkan Syariat Islam (KPSI), dan Forum Umat Islam (FUI).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Acara bakal dihadiri Menteri Kesehatan, Mentri Agama, pihak kedubes Malaysia dan Arab Saudi, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan berbagai ormas Islam.

Irfianda mengatakan, acara itu dilatarbelakangi kasus penggunaan enzim babi dalam vaksin menginitis yang diwajibkan pemerintah Arab Saudi bagi calon haji.

Ekspedisi Mudik 2024

Kasus itu pada awalnya ditemukan dari hasil penelitian Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan Kosmetika MUI Sumsel yang bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang.

Dari hasil penelitian mereka yang diekspose Ketua MUI Sumsel KH Sodikun, 24 April, diketahui bahwa vaksin meningitis menggunakan enzim porchin dari babi.

Irfianda yang juga Ketua Forum Penegak Syariat Islam itu mensinyalir, penggunaan vaksin yang mengandung enzim babi tersebut merupakan bentuk konspirasi dan kejahatan zionis karena dalam vaksin tersebut terdapat penyakit.

“Tujuan yang paling utama adalah agar ibadah jemaah haji tidak mabrur, dan ketika mereka pulang tidak menjadi pejuang Islam,” katanya.

Ia menyebutkan, asal mula penggunaan enzim babi ini terjadi tahun 1978, ketika sekelompok jemaah haji disebarkan serbuk virus yang menimbulkan penyakit.

Kemudian, kata Irfianda, dengan rekayasa kaum kafir, mereka menawarkan kepada pemerintah Arab Saudi agar membeli vaksin dalam jumlah jutaan bagi jemaah haji.

Oleh pemerintah Arab Saudi, vaksin meningitis itu diwajibkan untuk disuntikkan kepada jemaah haji.

“Ini benar-benar sebuah konspirasi yang jahat,” katanya.

Irfianda berharap melalui talkshow yang pembicaranya antara lain Ustadz Muhammad Arifin Ilham, diharapkan ada semacam tekanan kepada pemerintah Arab Saudi yang mewajibkan vaksin tersebut.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya