SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos)

Ormas Gafatar, Pemkot menyiapkan Panti Wreda Dharma Bakti untuk lokasi penampungan sementara anggota Gafatar.

Solopos.com, SOLO–Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mempersiapkan penampungan sementara Panti Wreda Dharma Bakti bagi anggota organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Solo yang tidak punya tempat tinggal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Solo, Sumartono Kardjo, menyebut opsi pemberian penampungan sementara tersebut diberikan bagi anggota Gafatar warga Kota Bengawan yang sudah tidak punya kerabat di kampung halaman.

“Asalkan tidak lebih dari 10 orang. Kami siapkan penampungan sementara di Panti Wreda. Kalau lebih dari itu, kami akan carikan solusi tempat penampungan lain bersama jajaran Pemkot Solo,” terangnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Selasa (26/1/2016).

Sumartono menjelaskan Pemkot Solo mendapatkan mandat untuk memastikan anggota Gafatar warga Solo sampai di tempat tinggalnya atau ditampung keluarganya.

“Penampungan itu solusi terakhir. Untuk solusi jangka pendek, kami akan jemput anggota Gafatar asal Solo kemudian mengantarkan mereka ke tempat tinggalnya. Kalau sudah tidak punya, kami antarkan ke saudaranya dan melihat tanggapan mereka. Kalau kerabatnya menerima, akan kami serahkan ke mereka,” paparnya.

Disinggung soal jumlah anggota Gafatar asal Solo, Sumartono menyebutkan dari dua gelombang pemulangan anggota Gafatar yang saat ini ditampung di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, hingga Selasa siang pihaknya mencatat nihil warga Solo.

“Dari pemulangan yang 354 anggota dan 77 anggota, petugas kami di lapangan belum menemukan anggota Gafatar warga Solo. Kemarin ada yang bilang dari Solo, tetapi setelah dicek KTP-nya bukan dari Solo,” bebernya.

Menurut Sumartono, pihaknya saat ini terus menjalin koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) yang bertugas menangani pemulangan serta rehabilitasi sosial anggota Gafatar dari Kalimantan ke Boyolali.

“Kami masih menunggu lampu hijau dari Pemprov. Pemulangan ke daerah asal menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Tugas kami memastikan mereka saat kembali sudah ada tempatnya. Kami juga harus membuat mereka diterima masyarakat sekitar dengan aman dan nyaman,” ujarnya.

Terkait anggaran, Sumartono menyebut Pemkot bisa memanfaatkan pos anggaran tak terduga untuk menangani pemulangan anggota Gafatar. “Anggaran kami untuk orang terlantar memang tidak banyak. Namun dalam keadaan darurat kami bisa memanfaatkan anggaran tak terduga,” bebernya.

Saat ini, menurut Sumartono, Pemkot Solo juga telah siap menggandeng sukarelawan tanggap bencana (tagana) untuk menyiapkan dapur umum untuk menyiapkan kebutuhan sementara anggota Gafatar warga Solo.

“Di era media sosial ini, bantuan banyak sekali. Termasuk dari sukarelawan Tagana yang sudah siap diperintah tinggal jalan membuat dapur umum. Ada juga pesantren yang siap menawarkan bantuan untuk anak yatim piatu anggota Gafatar,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya