SOLOPOS.COM - Sejumlah warga eks-Gafatar berada di tempat penampungan di Detasemen Pembekalan dan Angkutan Kodam XII/Tanjung Pura di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (20/1/2016). Sebanyak 1.119 warga eks-Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang dievakuasi dari Kabupaten Mempawah karena diusir paksa oleh masyarakat setempat pada Selasa (19/1/2016) tersebut, rencananya akan dipulangkan pemerintah ke daerah asal dengan menggunakan KRI Teluk Bone. J(JIBI/Solopos/Antara/Jessica Helena)

Ormas Gafatar dianggap sebagai organisasi terlarang.

Semarangpos.com, SEMARANG – Ribuan pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang diusir dari Menpawah, Kalimantan Barat, dipulangkan ke Pulau Jawa dengan menggunakan pesawat dan kapal perang milik TNI Angkatan Laut. Mereka akan diberangkatkan dari Pontianak, Kalimantan Barat, menuju ke Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, dengan menggunakan tiga kapal perang TNI AL.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Setibanya di Semarang, para pengungsi Gafatar ini akan ditempatkan di penampungan sementara yang disediakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah. Salah satu penampungan yang disiapkan Pemprov Jateng adalah Gedung Transisto yang berada di Jalan Walisongo, Semarang.

Penampungan ini sejatinya asrama untuk transmigran dan orang terlantar atau lebih dikenal Gedung Transito. Sejak ditunjuk sebagai kamp sementara eks Gafatar, pengelola gedung ini sibuk berbenah.

“Sudah mulai bersih-bersih dari dua hari lalu. Sekarang sudah siap,” kata salah satu pengurus Gedung Transisto, Nur Baeti, seperti dilansir Okezone.com, Sabtu (23/1/2016).

Untuk membersihkan gedung ini, pihak pengelola mengerahkan empat pekerja kebersihan yang memang sehari-hari bekerja di Gedung Transito. Berhubung waktu mulai mepet, tiga pekerja kebersihan dari Pemerintah Kota Semarang dikerahkan untuk membantu.

Menurut Nur Baeti, para pengungsi Gafatar yang ditampung di Gedung Transito bakal menempati Barak I, II, dan III. Nur Baeti menambahkan satu barak direncanakan mampu menampung hampir 50 eks Gafatar.

Jumlah ini berdasarkan perhitungan satu barak terdiri dari 12 kamar dan masing-masing kamar digunakan untuk dua Kepala Keluarga. “Setiap kamar sudah disediakan empat kasur. Rencananya untuk menampung dua Kepala Keluarga,” ujar Nur Baeti menambahkan.

Dengan perhitungan tempat yang disediakan, Gedung Transito bisa mampu menampung kurang lebih 150 pengungsi Gafatar. “Tapi kalau ternyata Barak yang disediakan ini tidak mencukupi, kita akan membuka dua gedung cadangan,” terang Nur Baeti.

Gedung Transito terketak di sebelah kanan dari jalan raya arah Jakarta ke Semarang. Kompleks bangunan di gedung ini dilengkapi berbagai fasilitas seperti gedung pertemuan, barak penampungan, kamar mandi, dapur umum, ruang makan besar, dan klinik kesehatan.

Di antara gedung juga terdapat taman yang ditumbuhi rindang pepohonan dan juga dikelilingi tembok pagar yang tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya