Ormas Gafatar, dari 77 anggota Gafatar yang sudah ada di Asrama Haji Donohudan, sebanyak 46 orang berasal dari DIY.
Solopos.com, BOYOLALI–Sebanyak 46 dari 77 anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang tiba di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali Minggu (24/1/2016) malam teridentifikasi berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Asal daerah mereka berasal yakni 18 orang dari Kabupaten Sleman dan 28 orang dari Kota Yogyakarta.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Anggota Staf Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, Prayitno Suyatmo, mengatakan hasil pendataan pada Minggu malam anggota Gafatar asal Jateng sebanyak 24 orang yang berasal di enam daerah, yakni Wonogiri, Boyolali, Brebes, Cilacap, Grobogan, dan Purworejo.
“Di rombongan Gafatar kemarin malam terdapat lima orang dari Bekasi, satu orang dari Bengkulu, dan satu orang dari Jakarta,” ujar Prayitno saat ditemui wartawan di Donohudan, Senin (25/1/2016).
Prayitno mengatakan dari pendataan sementara dari 77 anggota Gafatar yang memiliki identitas resmi seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Surat Izin Mengemudi (SIM) sebanyak 55 orang. Sementara sisanya tidak memiliki kartu identitas kependudukan sama sekali.
“Sebanyak 70 anggota Gafatar yang sudah dewasa diminta kembali melakukan rekam data e-KTP oleh Dispendukcapil [Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil] di Donohudan,” kata dia.
Rekam data e-KTP, kata dia, diperlukan untuk memastikan asal daerah mereka. Selain itu untuk memudahkan dalam pemulangan mereka ke kampung halamannya masing-masing.
Ia menjelaskan rencana awal Minggu kemarin ada sebanyak 198 anggota Gafatar yang akan diterbangkan dari Bandara Supadio Pontianak menggunakan pesawat Lion Air. Namun, hanya sebanyak 77 anggota Gafatar yang mau dipulangkan. Sementara sebanyak 121 orang masih berada di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Sementara itu, Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, mengatakan Polda Jateng menerjunkan tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) untuk mendata sebanyak 77 anggota Gafatar dengan cara cek geometrik yakni cek sidik jari dan iris mata. Tujuan cek geometrik dilakukan untuk mencocokkan data milik kepolisian dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil).
“Cek geometrik akan mudahkan polisi ketika ada laporan orang hilang mudah menemukannya,” kata dia.
Terpisah, Kasi Pengolahan Analisa Data Kependudukan dan Informasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Boyolali, Yuning Tyas Tusara Wardani, mengatakan ada dua unit mobil pelayanan Dispendukcapil keliling yang standby di Donohudan. Dua mobil itu dari Pemkot Solo dan Pemkab Boyolali.
“Anggota Gafatar yang belum memiliki surat kependudukan akan dibuatkan surat kependudukan sementara Boyolali. Ketika mereka akan kembali ke daerah asal akan diterbitkan surat pengantar pindah,” kata dia.