SOLOPOS.COM - Asal mula Covid-19 masih menarik diteliti. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kisah tragis anak menjadi yatim piatu karena orangtua meninggal terpapar Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo tidak hanya dialami Azhar Al Ghifari Putra Setiawan.

Kisah Ghifari, bocah delapan tahun ini bahkan mematik perhatian Presiden Joko Widodo. Orang nomor satu di Indonesia ini memberikan tabungan pendidikan untuk Ghifari.

Promosi Pegadaian Area Surabaya 2 Gelar Festival Ramadan 2024 di 2 Lokasi

Jauh dari kisah Ghifari, Angga Raka Saputra, 15, seorang pelajar asal Dukuh Jatimalang RT 001 RW013 Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo juga mengalami hal serupa.

Baca juga: Prediksi Guru Besar Undip: 50 Tahun Lagi Semarang Tenggelam

Angga kehilangan kedua orangtuanya karena terpapar Covid-19. Tragisnya kedua orangtua Angga meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumahnya. Kapolsek Mojolaban Iptu Tarto menceritakan kisah Angga menjadi yatim piatu bermula saat ibunya bernama Rini Utami meninggal pada saat menjalani isoman pada 28 Juni lalu sekitar pukul 18.00 WIB. Ibu Angga lantas dimakamkan secara protokol kesehatan pada 29 Juni pukul 15.00 WIB.

Kemudian disusul ayahnya, Suratman Siswo Wiyono meninggal pada 4 Juli pukul 04.00 WIB. Sama seperti ibunya, Ayah Angga juga meninggal saat menjalani isoman di rumah. Pemakaman juga dilakukan secara protokol kesehatan pukul 23.30 WIB.

“Hasil swab PCR kedua orangtua Angga ini positif corona. Sekarang Angga menjadi yatim piatu karena ayah dan ibunya meninggal dalam waktu berdekatan karena corona,” kata Kapolsek kepada Solopos.com, Kamis (5/8/2021).

Selain Angga, Kapolsek mengatakan Andika Aditya Putra, 18, warga Dukuh Sembung Wetan RT001 RW011 Desa Bekonang, Kecamatan Mojolaban juga kini menjadi yatim piatu. Andika yang selama ini tinggal dengan ibunya seorang janda bernama Wati Wahyuningsih meninggal pada 13 Juli lalu karena terpapar corona.

Baca juga: Lampu Penerangan 8 Ruas Jalan Sukoharjo Dipadamkan, Catat Lokasinya

Wati meninggal saat berjuang melawan virus corona di RSUD dr Moewardi Solo sekitar pukul 21.00 WIB dan dimakamkan secara protokol kesehatan.

“Jadi di Mojolaban sendiri ada dua anak yang kini menjadi yatim piatu karena orang tua meninggal corona,” katanya.

Kapolsek mengatakan dari hasil pengecekan untuk anak bernama Angga Raka Saputra kini hidup sebatang kara di rumahnya. Untuk biaya hidup dan lainnya kini ditanggung bibi Angga yamg beralamat di Kabupaten Sragen.

Baca juga: Deretan Lulusan UNS Solo yang Jadi Publik Figur, Nomor 3 Terkenal Banget

Selain itu juga dibantu donasi dari para tetangga untuk kehidupan Angga. Kondisi sama juga dirasakan Andika Aditya Putra yang hidup sendiri. Dimana untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya hanya mengandalkan uluran tangan saudara dan tetangga.

“Si Angga sudah ditawari untuk tinggal di Sragen bersama bibinya tidak mau. Andika juga sama dan memilih tinggal sendiri,” tuturnya.

Atas kondisi ini, Kapolsek bersama jajarannya melaksanakan kegiatan bakti sosial dengan memberikan bantuan sembako terhadap anak yang hidup seorang diri dikarenakan orang tuanya meninggal akibat terpapar Covid-19.

Selain menyalurkan bantuan sembako, juga mengecek kesehatan anak tersebut. Kedua anak yatim piatu tersebut dalam kondisi sehat dan sementara kebutuhan makan cukup. Selain disuplai dari saudaranya juga tetangga ikut membantu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya