SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KARANGANYAR — Ketua RT 004, Dusun Nglebak, Desa Munggur, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar, Suwarno Seni Saputra, mengaku sempat melarang Prasetyo dan teman-temannya dari karang taruna Abadi Nglebak piknik ke Parangtritis, DIY, Minggu (6/1/2019) lalu.

Seperti diketahui, Prasetyo dan tiga temannya tergulung ombak saat berwisata di Pantai Parangtritis, DIY, Senin. Tiga teman Prasetyo berhasil diselamatkan sedangkan Prasetyo hilang dan baru ditemukan pada Selasa (8/1/2019) pagi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mereka yang selamat yakni Malik Sadikin Nugroho, 26; Saryono, 20; Bambang Irawan, 18. Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, rombongan pemuda asal Nglebak, Munggur, Mojogedang, berangkat piknik ke sejumlah objek wisata di Jogja, Minggu. Rombongan terdiri dari 50 orang itu merupakan anggota Karang Taruna Abadi Nglebak.

Piknik ke Jogja itu baru kali pertama dilakukan Karang Taruna Abadi Nglebak di bawah komando Suyono. Rombongan ke Jogja menggunakan satu bus.

Rombongan asal Nglebak berangkat dari desanya ke Jogja, Minggu pagi. Rombongan sempat menikmati keindahan Keraton Yogyakarta sebelum akhirnya ke Parangtritis, Minggu siang.

Sedianya, rombongan melanjutkan perjalanan ke Malioboro dan makan-makan di Jogja. Saat berada di Parangtritis, empat anggota Karang Taruna Abadi Nglebak tergulung ombak karena bermain di dekat palung.

“Warga di sini memperoleh kabar ada yang terkena ombak di Parangtritis, Minggu pukul 17.30 WIB. Banyak yang kaget. Saya pribadi selaku ketua RT pernah tidak setuju dengan piknik di Parangtritis itu. Saya sempat melarang saat rapat bersama anggota karang taruna agar lokasi yang dituju jangan di pantai. Di berbagai media disebutkan kondisi cuaca sedang tidak bersahabat. Tapi, karang taruna tetap berangkat. Saya pun mengingatkan [ke peserta piknik] agar berhati-hati,” kata Suwarno Seni Saputra, saat ditemui wartawan di rumahnya, Senin (7/1/2019).

Suwarno mengatakan keempat warganya yang tergulung ombak di Parangtritis memiliki hubungan persahabatan yang erat. Malik, Saryono, Bambang, dan Prasetyo merupakan teman bermain di Nglebak.

Keempat warganya itu tetap bermain ke tengah alias di dekat palung meski sudah memperoleh peringatan dari tim SAR Parangtritis. Saat Prasetyo cs. tergulung ombak, anggota karang taruna yang lain juga asyik bermain di tepi pantai.

“Malik dan Saryono langsung bisa diselamatkan tim SAR [di lokasi kejadian]. Lalu, Bambang juga dapat diselamatkan jarak tiga kilometer dari lokasi awal. Penemuan Bambang dua jam setelah tergulung ombak. Bambang sudah tak sadarkan diri saat ditemukan [di Pantai Depok],” jelas Suwarno.

Tim SAR sebenarnya sudah menemukan Prasetyo di Pantai Depok bersama Bambang. Namun, saat akan diberi pelampung, tubuh Prasetyo sudah tergulung ombak dan menghilang.

Ayah Prasetyo, Suparmin, mengungkapkan Prasetyo yang merupakan anak ketiganya itu dikenal sebagai pribadi yang pendiam. “Anak saya itu tak pernah cerita ke saya, termasuk rencana piknik ke Parangtritis. Sabtu [5/1/2019] pukul 24.00 WIB, saya dipeseni agar membangunkannya pukul 05.00 WIB esoknya. Saya bangunkan dia pukul 04.00 WIB. Setelah itu, anak saya siap-siap piknik dengan memakai celana baru. Pakaiannya bermotif kotak-kotak dan memakai jaket hitam. Saat dia piknik, saya mengikuti arisan di sini. Tahu-tahu, saya memperoleh kabar dia hilang tergulung ombak,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya