SOLOPOS.COM - Benarkah bersin merupakan gejala Covid-19 bagi yang sudah divaksin? (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Indonesia masih menjalani program vaksinasi Covid-19. Vaksinasi ini telah meminimalkan banyak risiko dan komplikasi yang terkait dengan infeksi. Meski demikian vaksinasi Covid-19 tidak sepenuhnya memupus potensi seseorang mengidap gejala yang lazim disebut long Covid.

Kini diketahui bahwa sebagian besar orang yang divaksinasi, terutama yang terinfeksi virus corona memiliki gejala yang lebih ringan, mulai dari penurunan risiko komplikasi parah hingga bisa pulih lebih cepat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 per tanggal 22 Juli 2021 pukul 12.00 WIB, Indonesia telah melakukan vaksinasi dosis pertama sebanyak 544.193 dan dosis kedua sebanyak 289.525. Jika diakumulasi, Indonesia telah mendapat vaksinasi dosis pertama sebanyak 43.155.795 dan diikuti 16.896.200 dosis kedua.

Baca Juga: Sudah Lockdown, Kasus Covid-19 Malaysia Masih Melonjak

Ekspedisi Mudik 2024

Namun, timbul pertanyaan bisakah seseorang yang mengalami long Covid? Melansir Times of India, Jumat (22/7/2021), long Covid terus menjadi salah satu efek kesehatan jangka panjang yang paling membingungkan terkait dengan infeksi virus corona.

Sementara itu, risikonya cenderung lebih tinggi bagi mereka yang menderita penyakit parah, bahkan orang yang ringan atau tanpa gejala dapat terus memiliki beberapa gejala yang menetap. Long Covid merupakan serangkaian gejala infeksi yang berkepanjangan yang terus berdampak pada kesehatan pasien secara keseluruhan berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah hasil tes menujukkan negatif.

Berdampak Paling Parah

Sejauh ini, dampak dari long Covid adalah yang paling parah. Beberapa gejala seseorang yang menderita long Covid seperti batuk terus-menerus, sesak napas, nyeri dada, penyakit pencernaan, kelemahan, kelelahan, mialgia, kecemasan, hingga insomnia.

Vaksin Covid-19 sangat menurunkan risiko terinfeksi virus corona. Meskipun demikian, vaksin Covid-19 itu tidak sepenuhnya melindungi Anda. Mengingat varian yang beredar saat ini, terdapat risiko tinggi bagi seseorang yang baru saja divaksinasi sebagian.

Baca Juga: Jepang Pertimbangkan Pembatasan Sosial Intensif di Tokyo

Pasca vaksinasi penuh, ketika kekebalan mencapai puncak, risiko infeksi, serta hasil-hasilnya diminimalkan dengan baik. Dari risiko rawat inap yang rendah hingga penyakit yang parah, vaksinasi dapat menyelamatkan Anda dari banyak efek buruk.

Belum ada data yang didukung bukti untuk menentukan risiko tertular long Covid dan peluangnya. Meski demikian, para ahli tetap berharap vaksin Covid-19 dapat bekerja dengan cara mereka untuk mengurangi kemungkinan, durasi gejala, dan komplikasi jangka panjang.

Gejala yang ditunjukkan seseorang pada minggu pertama dapat menjadi petunjuk mengenai risiko dan durasi dari Long Covid. Bahkan dengan risiko rendah, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa mendapatkan vaksinasi dapat membantu menurunkan keparahan bagi mereka yang menderita gejala Long Covid.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

virus corona, Covid-19, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, PPKM Darurat,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya