SOLOPOS.COM - Kahyangan terletak di Desa Dlepih, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri. (JIBI/Solopos/Dok)

Orang hilang Wonogiri di Khayangan Tirtomoyo.

Solopos.com, WONOGIRI — Khayangan Dlepih, Tirtomoyo Wonogiri dikenal sebagai objek wisata spiritual. Objek wisata Khayangan ini oleh warga juga disebut Kahyangan dan Kayangan. Lokasi ini kerap menjadi lokasi ritual kungkum oleh masyarakat dengan tujuan ngalap berkah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dua pengunjung objek wisata Khayangan yang hilang sejak Selasa (22/3) lalu ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di sungai kawasan wisata setempat, Kamis (24/3/2016) pagi. Keduanya bernama Didik Muldiyanto, 40 dan Hadi Sarijo, 65.

Baca Juga:
Warga Pacitan Hilang di Khayangan
Dua Wisatawangan Khayangan Ditemukan Tewas

Kedua lelaki warga Kebon RT 002/RW 001, Kelurahan Punung, Kecamatan Punung, Pacitan itu dilaporkan hilang, Selasa lalu. Sebelum di Khayangan Hadi dan Didik bersama dua rekan mereka, Agung, 29, dan Ambar, 25, pergi ke Tawangmangu, Karanganyar, Selasa pagi.

Dari tempat itu mereka pulang ke Pacitan melalui Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri. Sesampainya di pertigaan Karangturi, Hadi dan Didik yang berboncengan menuju Khayangan. Sedangkan dua rekan mereka pulang. Pada Rabu pagi Agung dan Ambar mencari Hadi dan Didik di rumah masing-masing.

Ternyata mereka belum sampai rumah. Selanjutnya keluarga mencari mereka ke Khayangan, namun hanya menemukan sepeda motor yang sebelumnya dikendarai Hadi terparkir di tempat parkir.

Terseret Arus

Kapolsek Tirtomoyo, AKP Eko Marudin, saat dihubungi Solopos.com, Kamis, menginformasikan tim pencari terdiri atas warga sekitar, Tim Search and Rescue (SAR) Wonogiri, keluarga korban, dan polisi menyisir sungai sejak pagi.

Tim kali pertama menemukan Didik Muldiyanto, 40, di tepi sungai bawah Jembatan Dlepih area Wisata Khayangan dalam kondisi meninggal dunia pukul 05.00 WIB.

Saat ditemukan dia hanya mengenakan celana pendek. Selang satu jam tim menemukan mayat Hadi Sarijo, 65, di tepi sungai dekat Batu Jajar sekitar 200 meter di atas lokasi ditemukannya mayat Didik. Saat ditemukan Hadi juga tak mengenakan baju.

Kapolsek mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Windro Akbar Panggabean, lebih lanjut mengatakan diduga sebelumnya Hadi dan Didik berendam di lokasi yang biasanya digunakan untuk ritual sekitar 50 meter di atas tempat ditemukannya mayat Hadi.

Saat berendam di kedalaman air sekitar perut orang dewasa tiba-tiba arus air semakin deras, karena wilayah bagian atas sebelumnya hujan. Arus tersebut lalu menyapu keduanya.

“Keluarga korban sendiri yang memastikan keduanya memang anggota keluarga mereka yakni Hadi dan Didik. Selanjutnya jenazah kami serahkan kepada keluarga masing-masing untuk dimakamkan,” imbuh Kapolsek.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, menduga hal yang sama.

Kedua korban tewas diduga akibat terhanyut terbawa arus deras sungai di Wisata Khayangan. Biasanya pengunjung melaksanakan ritual berendam di lokasi itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya