SOLOPOS.COM - Dua gadis Gantiwarno, Klaten, Winda (kiri) dan Larasati (kanan) yang hilang selama sepekan terakhir. (Istimewa)

Solopos.com, KLATENDua anak perempuan dari Dusun Tambongan RT 005/RW 002, Desa Muruh, Kecamatan Gantiwarno, Winda Aprilia, 7 dan Larasati, 17, yang hilang sejak akhir Januari lalu akhirnya kembali ke pelukan kedua orang tua mereka, Kamis (1/5/2014). Dua gadis tersebut dikembalikan kepada orang tua mereka setelah petugas Dinas Sosial (Dinsos) Bandung menemukan kedua gadis itu terlantar di jalan.

Camat Gantiwarno, Dwi Purwanto, mengatakan kedua gadis itu ditemukan menggelandang di jalan oleh petugas Dinsos Bandung pada 2 Februari 2014 lalu. Setelah itu, petugas membawa kedua gadis tersebut ke Panti Asuhan Anak Sosial Bandung. Setelah terus melakukan koordinasi antar-Dinsos, kedua gadis tersebut diketahui berasal dari Klaten. Petugas dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Klaten yang mendapatkan informasi tersebut kemudian berkoordinasi dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Muruh.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kemudian, pada Rabu (30/4/2014) keluarga korban didampingi Pemdes Muruh menjemput kedua gadis itu ke Bandung,” jelasnya melalui pesan singkat, Kamis. Setelah dicek ternyata kedua gadis tersebut benar dan dibawa keluarga pulang ke rumah. Kedua gadis itu sampai di rumah sekitar pukul 00.00 WIB, Kamis.

Sementara itu, ibunda dari Winda Aprilia, Suliyati, mengatakan anaknya dan tetangganya, Larasati, pulang dalam kondisi sehat. “Alhamdulillah Winda dan Larasati pulang dalam kondisi sehat dan tidak mengalami luka apapun,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Kamis.

Dia mengatakan sangat kangen terhadap anak keduanya tersebut. Dia mengaku tidak mau kehilangan anaknya untuk kali kedua. Hingga Kamis, pihak keluarga belum bisa ditemui. Pasalnya, keluarga langsung membawa ke Jogja untuk memberikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mencari kedua gadis tersebut. “Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Klaten yang telah berusaha membantu menemukan anak kami,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Winda Aprilia yang merupakan siswa kelas I SDN Muruh 1, Gantiwarno, dan Larasati, siswa sebuah SMA di Prambanan, hilang sejak 28 Januari 2014. Winda merupakan putri bungsu pasangan Sugianto dan Sulyati, sedangkan Larasati adalah putri dari Anton dan Waginah. Mereka tinggal bertetangga, jarak rumahnya hanya 10 meter. Kedua gadis asal Gantiwarno tersebut tak pulang ke rumah setelah Winda diajak Larasati ke warnet untuk nge-print tugas. Setelah beberapa jam, kedua anak gadis tersebut tidak kembali.

Keluarga sudah melacak keberadaan keduanya dan menemukan sepeda onthel yang digunakan oleh Larasati memboncengkan Winda ditinggal di salah satu warung mi Pak Yanto, sekitar stasiun pengisian bahan bakar umum Pandansimping. Larasati yang membawa dua ponsel dan satu laptop kemudian meminta tukang ojek mengantar mereka untuk menjual satu ponsel. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari tukang ojek, Larasari akan menggunakan uang tersebut untuk membayar ojek ke Terminal Giwangan Yogya. Namun, saat dilacak lewat CCTV di lokasi, kedua anak perempuan tersebut tidak terlihat memasuki terminal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya