SOLOPOS.COM - Telkom Indonesia (Telkom.co.id)

Operator seluler lokal, Telkom, meriah keuntungan terbesar dibanding XL dan Indosat.

Solopos.com, JAKARTA — Salah satu operator seluler lokal,  PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) membukukan keuntunganhingga Rp11, 268 triliun di kuartal ketiga 2015.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

Dikutip Okezone, dari info Memo Laporan Keuangan, Sabtu (31/10/2015), untuk sembilan bulan pertama 2015, emiten dengan kode saham TLKM itu membukukan laba bersih sebesar Rp11,545 triliun atau naik sekira 2,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Laba per saham juga naik menjadi Rp117,60 per saham di triwulan III-2015, dari Rp115,53 per saham di periode yang sama tahun sebelumnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Kinerja Telkom ini berbanding terbalik dengan operator seluler lokal Indosat dan XL Axiata. Dikutip dari laporan keuangan Induk usaha, Ooredoo, Indosat mengalami kerugian Rp1,132 triliun di sembilan bulan pertama 2015, turun dibandingkan periode sama tahun lalu yang juga rugi Rp1,411 triliun.

Sementara operator seluler XL Axiata mengalami kerugian Rp506 miliar hingga kuartal ketiga 2015, atau menurun 40% dibandingkan periode sama 2015 sebesar Rp838 miliar.

“Kerja dengan Solid, Speed, Smart, dan Tulus. Ini kunci sukses Telkom bisa terus positif kinerjanya hingga kuartal ketiga 2015,” ungkap CEO Telkom Group, Alex J. Sinaga, di Jakarta.

Apabila menelisik data dari Info Memo, laba operator seluler Telkom naik tipis hingga kuartal ketiga 2015 tak bisa dilepaskan dari keberanian melakukan investasi besar untuk membangun infrastruktur.

Hingga kuartal ketiga 2015, Telkom telah menyerap belanja modal sebesar Rp17 triliun, dengan 60% dialokasikan untuk mendukung operator seluler Telkomsel.

Memang, dampaknya pada kenaikan beban operasional dan pemeliharaan. Belum lagi adanya Early Retirement Program (ERP) di tahun ini yang menjadikan biaya personel naik 24,5%. Apabila dinormalisasi tanpa ERP, laba Telkom naik menjadi 8,4%.

Namun, semua itu bisa dikompensasi dengan terjaganya pertumbuhan pendapatan dobel digit. Perseroan meraih omzet sebesar Rp75,719 triliun di triwulan III-2015 naik 15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp65,841 triliun.

Pasokan pendapatan hingga sembilan bulan pertama 2015 berasal dari layanan data sebesar Rp23,47 triliun. Layanan lain yang berkontribusi adalah selular sebesar Rp27,45 triliun, Fixed line voice, Rp6,52 triliun, interkoneksi, Rp3,39 triliun dan jaringan Rp3,72 triliun.

Sinyal positif juga terlihat pada Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) selama Sembilan bulan pertama 2015 sebesar Rp37,074 triliun atau naik 11,4% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp33,295 triliun.

Dari sisi aset, per 30 September 2015 perseroan mencatatkan nilai Rp158,39 triliun, naik dari Rp141,82 triliun pada akhir 2014. Sementara jumlah liabilitas tercatat Rp71,3 triliun, dan ekuitas tercatat Rp87,08 triliun per 30 September 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya