SOLOPOS.COM - Indosat Ooredo (ilustrasi/okezone)

Operator seluler Indosat mengubah nama merek menjadi Indosat Ooredo.

Solopos.com, JAKARTA — Operator seluler lokal  PT Indosat Tbk (Indosat) resmi mengganti nama merek dan logonya dari Indosat menjadi Indosat Ooredoo.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Seperti dilansir Liputan6.com, Kamis (19/11/2015), perubahan nama operator seluler lokal itu disampaikan langsung oleh Presiden Direktur sekaligus CEO Indosat, Alexander Rusli.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sekarang kami menjadi Indosat Ooredoo, menuju perusahaan telekomunikasi #digital terdepan #IndonesiaDigitalNation,” ujar Alexander, dikutip dari akun Twitter pribadinya, Kamis.

“Dengan digital dan teknologi, kami ingin setiap orang dapat wujudkan hidup yang lebih bermakna. Bantu mereka gapai mimpi dan aspirasi #IndonesiaDigitalNation,” tambahnya.

Seperti diketahui, Indosat dulu sempat dikabarkan akan melebur nama mereknya menjadi Ooredoo. Ooredoo merupakan induk usaha Indosat yang menguasai 65% saham Indosat. Ooredoo sebelumnya bernama Qatar Telecom yang berganti nama sejak 2013 silam.

Indosat merupakan operator seluler yang memiliki lisensi secara nasional. Operator dengan 69 juta pelanggan itu memiliki tiga merek kartu seluler, yakni IM3, Mentari, dan Matrix.

Selain itu dikutip dari Okezone, Kamis, Alexander Rusli, mengatakan perkawinan antara strong lokal brand dan brand global itu mengambarkan tranformasi perusahaan menyeluruh menjadi digital.

“Target masa depan, kami siap membuka akses ke dunia digital luas di seluruh Indonesia menuju perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Tanah Air. Itu artinya, operator seluler Indosat Ooredoo siap memberikan seluruh kemampuan untuk pengalaman digital yang baik. Pelayanan pelanggan yang lebih baik itu artinya digital akan menjadi DNA Indosat,” ucap Alex.

Dia menyatakan, sekarang Indonesia telah berkembang menjadi negara berbasis digital economy. Sesuai yang telah dicanangkan pemerintah untuk membangun digital Indonesia. “Kami ingin dunia digital lebih dari sekadar konektivitas, harus bersahabat, simple, dan mudah diakses,” ungkapnya.

Alex berharap, dengan adanya digital economy mampu membangun dan mengajak masyarakat Indonesia dalam roda ekonomi digital Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya