SOLOPOS.COM - Logo Smartfren 4G (Okezone)

Operator seluler Smartfren tak mau disebut operator CDMA, mengapa?

Solopos.com, JAKARTA — Smartfren sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi yang memiliki cakupan luas di Indonesia, menegaskan enggan disebut operator seluler CDMA. Hal itu diperjelas setelah mereka menghadirkan jaringan 4G LTE Advanced dan teknologi VoLTE di Tanah Air.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Menurut anak perusahaan Sinarmas tersebut, meski belum semua pelanggannya hijrah ke dua teknologi jaringan miliknya itu, perpindahan teknologi yang digunakan sudah cukup tepat dijadikan alasan perusahaan tak mau disebut sebagai operator seluler CDMA lagi.

Penegasan tersebut sebagaimana diungkapkan Head of Brand Marketing Communication Smartfren Telecom Derrick Surya. Ia mengatakan, lebih tepat Smartfren disebut operator seluler 4G LTE bukan CDMA, kalau perlu ditambahkan terluas karena sudah terbukti.

Ekspedisi Mudik 2024

“Hal itu juga sudah ada dalam pernyataan rilis dari perusahaan riset jaringan Opensignal yang dikeluarkan pada September 2015,” ujarnya, dilansir Okezone, Kamis (25/2/2016).

Derrick menjelaskan, untuk perpindahan pengguna yang melakukan migrasi ke jaringan 4G sendiri dicatat sudah signifikan meningkat. Ada sekitar 10% pelanggan Smartfren telah melakukan migrasi ke teknologi jaringan 4G LTE.

“Tapi, mereka pelanggan yang menggunakan di jaringan CDMA masih ada, dan tentunya akan kami jaga jaringan itu, karena bagian dari layanan Smartfren. Dari total pelanggan Smartfren di Indonesia ada 12 jutaan, tapi kalau pelanggan 4G kita ada sekitar 1,3 juta, dan itu meningkat signifikan, padahal belum setahun,” paparnya.

Senada dengan Derrick, Vice President Special Project Network Smartfren Telecom, Munir S.P, menambahkan, Smartfren dalam memberikan dan menggelar jaringan 4G LTE juga tidak melepas apa yang dibutuhkan pelanggan.

“Sebab, kita ada beberapa perangkat yang sudah dikeluarkan. Bukan tujuannya karena kita beda, melainkan kita ingin memberikan kepada pelanggan kalau ada handset yang terjangkau yang sudah menggunakan jaringan 4G LTE dan teknologi VoLTE miliki kami yang bisa dipakai pelanggan,” tambahnya.

Smartfren, lanjut dia, saat ini sudah menyediakan perangkat yang terjangkau dengan teknologi LTE. Hal itu sekaligus mengedukasi masyarakat Indonesia yang diharapkan dapat disosialisaikan Smartfren bukan lagi LTE CDMA.

“Mana ada LTE CDMA. Jadi, LTE ya LTE. Tetap  itu adalah fakta lantaran masih terbawa yang dulu dan sekarang yang kita harapkan dapat segera diinformasikan kita operator seluler 4G LTE dan tidak ada lagi operator CDMA,” tandas Munir.

Sementara itu layanan akses Internet 4G long term evolution (LTE) Advanced Smartfren yang resmi diluncurkan pada Agustus 2015, kini sudah dapat dinikmati di 85 kota di seluruh Indonesia.

Sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Antara, Kamis, Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, mengatakan pihaknya merupakan operator seluler pertama yang menerapkan akses Internet 4G dengan jumlah kota terbanyak dan bisa terus bertambah.

Teknologi akses Internet 4G LTE yang digunakan Smartfren menggabungkan teknologi Frequency Division Duplex (FDD) yang berjalan di frekuensi 850 MHz dan dan teknologi Time Division Duplex (TDD) di frekuensi 2300 MHz.

Dalam pengembangan jaringan 4G LTE, Smartfren saat ini menggandeng ZTE dan Nokia sebagai infrastructure partner. Nokia saat ini menggarap pembangunan BTS 4G LTE di Indonesia bagian Barat yang meliputi Jabodetabek, Jawa Barat dan Sumatra.

Sementara ZTE mengembangkan infrastruktur akses Internet 4G Smartfren di wilayah Timur Indonesia, meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lombok, Kalimantan dan Sulawesi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya