SOLOPOS.COM - Asap membubung ke udara setelah serangan udara Israel di utara Gaza, Rabu (8/7/2014). (JIBI/Solopos/Reuters/Amir Cohen)

Solopos.com, GAZA — Latar belakang serangan Israel ke Gaza, Selasa (8/7/2014) waktu setempat terungkap. Kantor Berita Reuters yang dikutip Antara, Rabu (9/7/2014), menyebutkan bahwa militer Israel berniat menghabisi nyawa pemimpin tertinggi lokal jihad Islam di utara Jalur Gaza.

Nyatanya, menurut para tetangga dan petugas rumah sakit, akibat serangan yang dilakukan demi menghabisi nyawa gerilyawan terkemuka Palestian tersebut, lima orang lainnya termasuk anggota keluarga gerilyawan yang disasar itu turut tewas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang juru bicara militer Israel yang dikutip Reuters mengaku tidak memiliki perincian serangan tersebut. Meski demikian, media Hamas dan kementerian dalam negeri Gaza memastikan seorang gerilyawan bernama Hafez Hamad beserta dua orang saudara dan orangtuanya tewas ketika rumah mereka dibom dalam serangan udara di kota Beit Hanoun di utara Jalur Gaza.

Korban tersebut menjadikan jumlah korban tewas di Gaza setidaknya 22 orang sejak Israel melancarkan ofensif bertajuk Operation Protective Edce, Selasa. Jumlah itu termasuk empat orang-orang Hamas bersenjata, pemimpin senior Jihad Islam, dan 17 warga sipil, termasuk tujuh orang anak-anak.

Pecahkan Rekor 2012

Operasi Israel terhadap para gerilyawan Gaza pada hari Selasa itu, menurut badan penanggulangan situasi darurat setempat, telah menewaskan 27 orang dan melukai lebih dari 100 orang lainnya. Badan penanggulangan situasi darurat menyebut hari itu sebagai hari dengan tindak kekerasan yang paling banyak merenggut korban jiwa di wilayah pesisir itu sejak 2012.

Serangan-serangan udara atas Gaza membunuh 23 orang, termasuk seorang anak yang berusia 8 tahun dan dua remaja. Pasukan Israel juga membunuh empat militan Hamas yang melakukan serangan atas satu pangkalan tentara di sebelah utara jalur yang terkepung itu.

Dalam serangan terburuk itu, satu peluru kendali menghantam satu rumah di kota Khan Yunis, di bagian utara Jalur Gaza setelah orang-orang dilaporkan membentuk perisai manusia untuk melindungi rumah itu. Serangan itu menewaskan tujuh orang.

Para saksi mata mengatakan pesawat tanpa awak melepaskan tanda peringatan, yang mendorong orang-orang berkumpul di rumah itu sebagai perisai manusia dan beberapa saat kemudian sebuah pesawat F-16 menembakkan rudal. Peluru kendali itu meratakan rumah tersebut dengan tanah.

Juru bicara badan penanggulangan situasi darurat Ashraf al-Qudra mengatakan kepada Kantor Berita AFP bahwa dua anak remaja termasuk di antara mereka yang meninggal dunia dan sedikitnya 25 orang lagi cedera. Seorang anak berusia delapan tahun yang luka-luka dalam serangan itu kemudian meninggal dunia akibat cedera yang dideritanya.

Dalam serangan lain militer Israel yang terjadi setelah itu, lanjut Qudra, dua warga Palestina terbunuh di Shejaiya, sebelah timur Jalur Gaza. Ledakan di tempat tersebut menggetarkan gedung-gedung, dan stasiun televisi Al-Aqsa yang dikelola Hamas menayangkan rekaman video serangan tersebut. Abu dari puing-puing bangunan membubung ke angkasa.

Juru bicara badan penanggulangan situasi darurat Ashraf al-Qudra juga mengungkapkan adanya tiga serangan udara terpisah yang membunuh tiga orang termasuk seorang remaja. Satu serangan menghantam satu kendaraan, membunuh seorang pemuda, dan satu serangan di barat Jalur Gaza membunuh seorang remaja pria yang berusia 16 tahun.

Semua korban tewas yang merupakan sasaran utama serangan militer Israel adalah gerilyawan Hamas. Satu di antara mereka adalah Mohammed Shaaban, 32, seorang komandan senior sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine Al-Qassam.

Serangan ketiga, lanjut Qudra, menghantam Deit al-Balah di bagian tengah Gaza dan menewaskan sorang pria Palestina. Kendati Qudra tak mengidentifikasikan korban tewas itu, stasiun televisi Al-Aqsa sempat menayangkan gambar-gambar bagian-bagian jasad yang hangus terbakar sedang dimasukkan ke tandu ambulans.

Para sanak keluarga korban mengakui semua korban tewas yang merupakan sasaran utama serangan militer Israel adalah gerilyawan Hamas. Satu di antara mereka adalah Mohammed Shaaban, 32, seorang komandan senior sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine Al-Qassam. Dia juga ketua operasi angkatan laut kelompok itu.

Menanggapi serangan itu, Hamas pun menyatakan semua orang Israel akan menjadi sasaran pembalasan mereka.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya