SOLOPOS.COM - Kondisi ruang tunggu Terminal Sukoharjo sepi penumpang pada sehari setelah Lebaran, Sabtu (15/5/2021). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Operasional Bus Batik Solo Trans atau BST Koridor 5 diusulkan melewati kawasan Solo Baru hingga Terminal Sukoharjo. Pengoperasian BST menjadi daya ungkit yang mendongkrak perekonomian daerah sepanjang rute bus.

Rencana pengoperasian bus BST bagian dari kesepakatan yang tertuang dalam memorandum of understanding (MoU) yang diteken Pemkot Solo dan Pemkab Sukoharjo pada beberapa waktu lalu. Kerja sama itu bertujuan peningkatan ekonomi dan pariwisata kedua daerah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dua koridor bus BST telah disiapkan yakni Koridor 5 melewati kawasan Solo Baru dan Koridor 6 melintasi wilayah Bekonang dan Palur di Kecamatan Mojolaban. Pemkab Sukoharjo mengusulkan rute BST Koridor 5 ditambah sampai Terminal Sukoharjo.

Baca Juga: Industri Jamu Sukoharjo Harus Inovatif dan Adaptif Posisikan Jamu Sebagai Minuman Gaya Hidup

Dengan demikian, efek ekonomi dan pariwisata dari operasional bus BST tak hanya dipusatkan di pusat bisnis di kawasan Solo Baru melainkan juga jantung kota Sukoharjo.

“Usulannya seperti itu [rute BST Koridor 5 melewati Terminal Sukoharjo]. Warga Solo yang hendak bepergian ke Sukoharjo bisa turun di terminal. Begitu pula sebaliknya,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo, Toni Sri Buntoro, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (28/5/2021).

Namun demikian, Toni mengaku masih menunggu kejelasan ihwal pengoperasian dua koridor BST yang melewati Kabupaten Jamu. Ia selalu berkoordinasi dengan Dishub Kota Solo untuk mencari informasi terbaru dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Baca Juga: Dukung Wisata Jamu di Sukoharjo, Industri Didorong Manfaatkan Pasar Digital

Buy The Service

Sebagai informasi, operasional bus BST di Kota Bengawan menggunakan sistem buy the service oleh Kemenhub. “Baik rute, sarana dan prasarana maupun bus BST harus mendapat persetujuan Kemenhub. Nah, saat ini, belum ada sinyal dari pemerintah pusat. Kami tunggu saja, semoga segera terealisasi,” ujarnya.

Toni menyebut oeprasional dua koridor bus BST yang melewati wilayah Sukoharjo menjadi daya ungkit perekonomian daerah dan pariwisata. Para pelancong domestik maupun mancanegara bisa berbelanja di mal dan swalayan.

Mereka juga bisa memanjakan lidah di kawasan Solo Baru yang menjadi surga kuliner malam Soloraya. Selain bus BST, bus wisata Werkudara bakal mengantar para wisawatan ke sejumlah desa wisata kreatif di Sukoharjo.

Baca Juga: Sentra Sukoharjo Bangkitkan Tren Minum Jamu di Tengah Pandemi

Sebelumnya, tim gabungan dari Pemkot Solo dan Pemkab Sukoharjo melakukan survei ke beberapa desa wisata seperti sentra industri jamu di Nguter, sentra kerajinan gamelan di Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban. Juga sentra kerajinan gitar di Desa Ngrombo, Kecamatan Baki.

“Khusus bus tingkat Werkudara hanya tinggal eksekusi launching di Kota Solo. Kolaborasi paket wisata di Kota Solo dan Kabupaten Sukoharjo dengan menaiki bus tingkat Werkudara.”

Kepala Desa Wirun, Erry Suseno Wibowo, menyambut baik rencana pengoperasian bus wisata maupun bus BST melewati Sukoharjo. Hal ini memudahkan akses para wisatawan menuju sentra industri kerajinan gamelan. Erry berharap pengoperasian bus wisata dan bus BST segera terealisasi pada 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya