SOLOPOS.COM - Puluhan sepeda motor disita petugas Polres Boyolali saat operasi gabungan di Komplek Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali di Kemiri, Mojosongo, Boyolali, Sabtu (24/10/2015) malam.(JIBI/Solopos/Hijriyah Al Wakhidah)

Operasi zebra digelar Polres Boyolali, Sabtu (24/10/2015).

Solopos.com, BOYOLALI—Setidaknya 100 motor disita oleh petugas Satlantas Polres Boyolali saat operasi gabungan yang digelar di Komplek Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali di Kemiri, Mojosongo, Boyolali, Sabtu (24/10/2015) malam.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Seperti diketahui, aparat kepolisian terus berupaya menciptakan suasana tertib dan nyaman karena ruang publik tersebut sering disalahgunakan baik untuk balapan liar bahkan menjadi tempat nongkrong anak muda dengan membawa minuman keras.

“Kami cukup prihatin karena dari 100-an motor yang kami sita, kebanyakan adalah milik anak di bawah umur. Rata-rata anak sekolah usia 15 tahunan, masih sekolah SMP, dan sebagainya,” kata Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kasatlantas, AKP Yuna Ahadiyah, kepada solopos.com, Minggu (25/10/2015).

Hingga saat ini 100-an motor itu masih berada di Kantor Satlantas Polres Boyolali. Pemilik kendaraan harus melengkapi terlebih dahulu surat dan kelengkapan berkendara sebelum mengambil motor dan mengikuti sidang. “Kepada anak-anak muda yang tadi malam terkena razia, langsung kami beri pembinaan di tempat,” imbuh Yuna.

Operasi berlangsung hingga Minggu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Tiga truk dikerahkan untuk mengangkut sepeda motor yang disita.
Yuna menjelaskan operasi di Komplek Pemkab Boyolali merupakan operasi gabungan dengan tim reskrim, intel, dan sabhara, yang dipimpin langsung Wakapolres, Kompol Aidil Fitri Syach. Operasi tersebut juga masih dalam rangka Operasi Zebra.

Target operasi adalah pelaku balapan liar dan kendaraan-kendaraan yang disinyalir tanpa kelengkapan surat-surat dan tanpa kelengkapan berkendara. Petugas tidak hanya merazia motor tetapi juga menindak anak-anak muda yang kedapatan membawa minuman keras.

Operasi dimulai dengan menutup seluruh akses keluar masuk Komplek Pemkab Boyolali, baik dari arah Jl. Merdeka Timur, Jl.Merdeka Barat, Jl.Ahmad Yani, dan Jl.Ir Soekarno atau kompleks boulevard.

Begitu jalur ditutup dan tim gabungan bergerak menyisir ke dalam komplek, ribuan remaja yang sedang asyik beraktivitas baik nongkrong maupun balapan liar di dalam komplek akhirnya panik.

Mereka berusaha kabur dari razia aparat. Namun sayang, upaya kabur pun tak membuahkan hasil karena akses keluar juga dijaga aparat.
Tak hanya berusaha kabur, puluhan remaja juga kedapatan menyembunyikan sepeda motor ke dalam area parkir Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) dengan maksud mengelabui petugas. Ada juga yang meringsek berusaha sembunyi ke kebun-kebun yang ada di sekitar kompleks.

Bahkan ada pula sekelompok remaja yang sudah terpengaruh minuman keras, begitu mengetahui ada operasi tetap berusaha kabur sampai terjatuh dari sepeda motor.

Polisi sempat mengamankan tiga remaja, dua laki-laki dan satu perempuan, di Jl.Merdeka Timur pintu selatan atau sekitar Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang kedapatan membawa minuman keras.

“Mereka langsung kami bina di tempat dan motor disita karena tidak ada surat izin mengemudi,” kata Kabagops, Kompol Sri Haryanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya