SOLOPOS.COM - Petugas Satlantas Polres Sukoharjo mendata pelanggar yang dikenai tilang saat razia Operasi Zebra Candi 2015 di Terminal Sukoharjo, pekan lalu. (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Operasi Zebra Candi Sukoharjo digelar selama sepekan.

Solopos.com, SUKOHARJO — Sebanyak 1.500 pelanggar lalu lintas ditindak dengan diberi bukti pelanggaran (tilang) selama Operasi Zebra Candi (OZC) 2015 sejak Kamis (22/10/2015) hingga Rabu (4/11/2015). Mayoritas pelanggar merupakan pengendara.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kasatlantas Polres Sukoharjo, AKP Maryadi, saat ditemui wartawan di kantornya di Jl. Jenderal Sudirman, Sukoharjo, Rabu, menginformasikan OZC akan berakhir Kamis (5/11) ini. Sehari sebelum berakhir dia mencatat telah menindak 1.500 pelanggar.

Kebanyakan pelanggar merupakan pengendara yang tidak mengenakan helm dan tidak memiliki kelengkapan administrasi, seperti surat izin mengemudi (SIM) dan surat tanda nomor kendaraan (STNK). Selain itu pengemudi mobil yang kedapatan tidak mengenakan sabuk pengaman juga ditindak.

“Dalam operasi kali ini 80 persen kami menindak tegas, 20 persen kami laksanakan pembinaan atau pengarahan. Pengguna jalan yang sudah taat tapi lupa mengaitkan tali helm atau mengobrol saat berkendara misalnya, hanya kami tegur. Pengguna jalan yang ditegur ada 975 orang,” kata Maryadi mewakili Kapolres, AKBP Andy Rifai.

Dia melanjutkan operasi tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Operasi kali ini selain menindak polisi juga memberi apresiasi kepada pengguna jalan yang menaati peraturan lalu lintas dengan memberi bingkisan berupa lima buah buku tulis.

Bingkisan tersebut diharapkan bisa memotivasi masyarakat agar selalu patuh dan taat aturan lalu lintas.

“Contohnya ada pengendara yang memboncengkan anaknya. Anaknya ternyata juga diberi helm. Ini perlu diapresiasi karena tidak semua pengendara menyadari pentingnya memberi sarana keselamatan kepada anak,” imbuh Maryadi.

Dia menambahkan selama operasi berlangsung tidak ada kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang fatal. Dari 14 kejadian yang terdata tidak ada satu pun korban yang meninggal dunia. Korban lakalantas hanya mengalami luka ringan. Kebanyakan laka lantas melibatkan sepeda motor, seperti serempetan.

Dia mengklaim kondisi lalu lintas di Sukoharjo termasuk kondusif. Hal itu tidak terlepas dari upaya yang telah dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Upaya itu di antaranya memberi sosialisasi tertib berlalu lintas melalui berbagai lomba patroli keamanan sekolah (PKS), safety riding, dan berbagai kampanye lainnya. Menurut dia keselamatan berlalu lintas diawali tertib berlalu lintas. Hal tersebut yang selalu ditekankan kepada masyarakat.

Salah satu pengendara asal Wonogiri, Sumantono, 46, mengaku selalu tertib berlalu lintas. Dia pun memberi helm kepada anaknya saat memboncengnya. Oleh karena itu dia tidak pernah ditindak.

“Justru saya diberi bingkisan. Baru kali ini polisi mengadakan razia tapi juga memberi bingkisan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya