SOLOPOS.COM - Petugas saat menggelar razia kendaraan bermotor pada hari terakhir operasi Zebra Candi 2013 di perempatan Papahan, Tasikmadu, Karanganyar, Rabu (11/12/2013). (Dok/JIBI/Solopos)

 Petugas saat menggelar razia kendaraan bermotor pada hari terakhir operasi  Zebra Candi 2013 di perempatan Papahan, Tasikmadu, Karanganyar, Rabu (11/12/2013).  (Dok/JIBI/Solopos)


Petugas saat menggelar razia kendaraan bermotor pada hari terakhir operasi Zebra Candi 2013 di perempatan Papahan, Tasikmadu, Karanganyar, Rabu (11/12/2013). (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Permintaan pembuatan SIM di Karanganyar melonjak hingga 100 persen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lonjakan pembuatan SIM ini tak terlepas dari upaya Satlantas Polres Karanganyar dalam menyadarkan warga selama pelaksanaan Operasi Zebra Candi 2013 dalam dua pekan terakhir.

Demikian ditegaskan Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Suwarsi mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Martireni Narmadiana saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (12/12/2013).

Dalam dua pekan terakhir, jajaran Satlantas Polres Karanganyar menilang 2.536 dan menegur 596 penguna kendaaran yang melintas di berbagai jalan di Bumi Intanpari. Di antara pelanggaran tersebut mencakup melawan arus, tidak memiliki surat-surat penting (SIM dan STNK), melanggar marka jalan, dan berbagai pelanggaran lainnya.

“Satu hal yang menarik setelah dilakukan operasi zebra kemarin, yakni permintaan pembuatan SIM oleh warga melonjak hingga 100 persen. Biasanya, pembuat SIM berkisar 60 orang per hari, saat ini menjadi 120-an orang per hari. Ini menjadi bukti bahwa operasi yang kami lakukan memberi manfaat positif yang arahnya menyadarkan pengguna jalan,” katanya.

Kendati mengalami peningkatan sebesar 100 persen dibandingkan hari-hari biasa, lanjut AKP Suwarsi menegaskan, jajaran Satlantas Polres Karanganyar selalu sigap melayani masyarakat secara objektif. Setiap peserta ujian SIM harus menempuh ujian teori dan praktik terlebih dahulu. Dengan demikian, pengguna kendaraan yang dinilai andal yang akan diberi SIM, baik SIM A, SIM B  dan SIM C.

“Di sini kami harus tegas saat menguji pencari SIM. Kalau tidak lulus, terpaksa kami suruh mengulang ujian hingga bisa lulus. Ini sebagai langkah kami mencegah kecelakaan di jalan sekaligus memberi pencerahan kepada pengguna jalan, terutama yang berasal dari kalangan anak baru gede (ABG),” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya