Solopos.com, BOYOLALI -- Operasi yustisi terpadu kembali digelar di sejumlah lokasi di Kabupaten Boyolali menjelang Lebaran, Rabu (5/5/2021). Tes rapid antigen pun dilakukan secara acak untuk memastikan kondisi kesehatan warga terkait persebaran Covid-19.
Camat Banyudono, Radityo Sumarno, mengatakan di wilayah Kecamatan Banyudono, kegiatan operasi yustisi tersebut dilakukan di sejumlah lokasi.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Salah satunya adalah Alun-alun Pengging. Di lokasi tersebut petugas gabungan yang terdiri dari petugas Kecamatan Banyudono, TNI, Polri dan Puskesmas Banyudono, menggelar tes rapid antigen terhadap warga masyarakat di sekitar Alun-alun Pengging.
Baca juga: Tak Bawa Surat Bebas Covid-19, Begini Alibi Pemudik Saat Disetop Polisi di Gerbang Tol Boyolali
Tes rapid antigen terutama ditujukan bagi warga yang ketahuan tidak memakai masker saat operasi yustisi berlangsung.
"Ada 10 orang dengan hasil swab antigen seluruhnya negatif," kata dia, Kamis (6/5/2021).
Petugas juga memberikan imbauan terhadap warga masyarakat agar tidak berkerumun untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Kegiatan tersebut digelar sekitar pukul 16.00 WIB.
Protokol Kesehatan di Bulan Ramadan
Dia menjelaskan tujuan kegiatan itu adalah dalam rangka pendisiplinan kepada warga masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan di bulan Ramadan. Serta mengingatkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
Baca juga: 3 Bus di Exit Tol Boyolali Diputar Balik: Tujuan Wonogiri & Solo
Kegiatan tersebut berpedoman pada Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomer 1 tahun 2021, dan Surat Edaran Bupati Boyolali Nomor : 300/1760/5.5/2021, tentang PPKM Mikro yang berpotensi menimbulkan penularan Covid-19.
Selain di Alun-alun Pengging, kegiatan juga dilakukan di rumah pemudik, di Desa Jipangan Banyudono. Di lokasi tersebut petugas juga melakukan tes rapid antigen terhadap enam orang pemudik.
Disebutkan, para pemudik yang sudah terlanjur tiba di Banyudono tersebut, dua di antaranya merupakan pemudik dari Kalimantan Tengah dan empat dari Makassar. Hasil tes dari enam sasaran tersebut semuanya negatif.
Baca juga: Klaster Piknik Berdampak Buruk ke Sektor Lain