SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyidik KPK (Dok/JIBI/Bisnis)

Operasi tangkap tangan yang mencokop I Putu Sudiartana cukup ironis, mengingat dia pernah mengajak KPK memberi edukasi anti-korupsi.

Solopos.com, JAKARTA — Politikus Demokrat I Putu Sudiartana alias Putu Leong atau ada juga yang menyebut sebagai Putu Liong, pernah berharap kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk datang ke Bali memberikan edukasi pemberantasan korupsi ke masyarakat.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Hal itu dilakukan Sudiartana karena ia menganggap KPK merupakan salah satu lembaga penegak hukum yang sampai saat ini masih dipercayai masyarakat. “Kalau penegak hukum lain mungkin masyarakat cenderung tidak memperhatikan, tetapi kalau KPK saya yakin mereka percaya,” kata Putu dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan KPK belum lama ini.

Politikus Demokrat berkepala plontos itu juga menyoroti soal kemungkinan banyaknya aparatur desa yang bakal masuk penjara karena proses pencairan dana desa. Waktu itu. dia berharap kedatangan KPK mampu meminimalisir penyelewengan penggunaan dana desa tersebur.

Putu Sudiartana merupakan anggota Komisi III DPR Fraksi Demokrat. Pria asal Bongkasa, Badung, Bali, itu dicokok KPK pada Selasa (28/6/2016). Belum jelas apa penyebab OTT tersebut. Kuat dugaan, kasus itu terkait dengan alokasi anggaran jatah Partai Demokrat.

Putu Leong ditangkap bersama tiga orang lainnya yakni Novianti sekretaris pribadi Putu, Muklis suami Novianti, dan Ipin staf fraksi demokrat. Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya