SOLOPOS.COM - Operasi Simpatik 2014 dilaksanakan jajaran Satlantas Polres Boyolali, Jumat (23/5/2014), di wilayah Dukuh Kalikiring, Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo. (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI–Jajaran Satlantas Polres Boyolali mencatat sebanyak 1.511 pelanggaran lalu lintas dalam gelaran Operasi Simpatik 2014 di sejumlah wilayah, yang dimulai Senin (19/5). Kegiatan itu dijadwalkan hingga 8 Juni mendatang.

Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kasatlantas, AKP Alil Rinenggo, mengemukakan operasi tersebut digelar sebagai cipta kondisi, di antaranya untuk kesiapan pengamanan Pemilihan Presiden (Pilpres), Juli mendatang. Selain itu, juga diadakan untuk meningkatkan kesadaran serta kepatuhan hukum masyarakat untuk menciptakan keamanan keselamatan dan ketertiban, juga kelancaran lalu lintas.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Utamanya untuk menekan angka dan fatalitas kecelakaan lalu lintas,” jelas Kasatlantas ketika ditemui wartawan di kantornya, Jumat (23/5).
Dari seribuan pelanggaran tersebut, diungkapkan dia, didominasi pengendara sepeda motor.

“Selain itu ada pelanggaran oleh pengemudi bak terbuka yang digunakan untuk mengangkut orang, serta pelanggaran-pelanggaran lainnya,” imbuh dia.

Kasatlantas menambahkan dari pelanggaran yang dijaring dalam operasi tersebut, tidak seluruhnya dikenakan sanksi dengan diberikan surat bukti pelanggaran (tilang). Dalam operasi ini, pihaknya mengedepankan pendekatan preentif dan preventif.

“Kami tindak tegas pelanggaran yang tidak bisa ditolerir atau yang berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas,” tegasnya.

Disebutkan dia, dari 1.511 pelanggaran tersebut, yang mendapat tindakan teguran tertulis mencapai 1.073 pelanggaran, dan sisanya dikenakan sanksi tilang.

“Untuk pelanggaran yang sifatnya ringan hanya kami peringatkan, tetapi untuk pelanggaran yang bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas kami berikan tindakan tegas dengan tilang,” paparnya.

Selain dalam bentuk razia, Kasatlantas menjelaskan Operasi Simpatik juga dilakukan dengan sosialisasi tentang keselamatan berlalu lintas dan safety riding, Sasarannya adalah masyarakat umum, di antaranya siswa-siswa sekolah, klub-klub otomotif, hingga kalangan pedagang di pasar-pasar tradisional.

“Untuk sekolah, selain siswanya, juga menyasar guru-guru dan karyawan sekolah terkait, sedangkan sosialisasi di pasar-pasar tradisional, selain pedagang, juga menyasar para pengemudi angkutan terutama angkutan pikap,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya