SOLO — Sebanyak 541 pelaku penyakit masyarakat (pekat) dijaring jajaran Polresta Solo selama kurun waktu Maret dan April. Kecamatan Banjarsari menempati urutan pertama wilayah dengan angka pekat tertinggi.
Hal itu diketahui berdasar data pengungkapan kasus pekat yang dirilis Polresta Solo, Senin (13/5/2013).
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Kasubaghumas, AKP Sis Raniwati, kepada wartawan mengungkapkan jumlah pelaku pekat yang terjaring pada Maret tercatat 196 orang. Sedangkan pengungkapan kasus pekat pada April meningkat 149 orang menjadi 345 orang. Adapun pelaku pekat yang terjaring terdiri dari pemabuk, penjaja seks komersial (PSK), pengaman dan pejudi.
Berdasar data ungkap pekat yang diperoleh, Banjarsari menempati urutan pertama pengungkapan kasus pekat terbanyak pada April. Aparat Polsek Banjarsari setidaknya telah menjaring 172 pelaku pekat berbagai jenis. Sedangkan jumlah pelaku pekat paling sedikit ditempati Laweyan. Aparat Polsek Laweyan hanya dapat menjaring 11 pelaku pekat berbagai jenis selama April.
“Pekat memang menjadi perhatian khusus. Kami akan terus melaksanakan operasi pemberantasan pekat,” terang Sis mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in.