SOLOPOS.COM - Ribuan liter minuman keras hasil sitaan operasi penyakit masyarakat (pekat) menjelang Ramadan dimusnahkan di depan Mapolres Boyolali, Selasa (7/6/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Operasi pekat Boyolali, Ormas Islam di Boyolali akan bergerak menggelar sweeping jika aparat tidak tegas.

Solopos.com, BOYOLALI–Ormas Islam di Boyolali mengancam akan bergerak mengadakan sweeping jika aparat kepolisian tidak tegas menertibkan penjualan dan peredaran miras selama Ramadan. Aparat diminta meningkatkan intensitas operasi penyakit masyarakat (pekat), tidak hanya menjelang Ramadan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pemusnahan 2.760 liter minumas keras (miras), Selasa (7/6/2016), di Mapolres Boyolali, yang merupakan hasil operasi pekat selama lima hari menjelang Ramadan dinilai masih sangat kecil dibandingkan dengan potensi miras yang beredar di masyarakat maupun di tempat-tempat hiburan.

Ketua Forum Jihad Indonesia (FJI) Boyolali, Anang Sugiantono, menyampaikan FJI akan terus mengecek lokasi-lokasi yang menjadi pusat penjualan miras, seperti pasar kayu Sonolayu, Kompleks Pemkab Boyolali, belakang subterminal Bangak, dan Pasar Sunggingan.

FJI Boyolali akan melaporkan setiap temuan peredaran dan penjualan kepada aparat. Jika aparat tidak tegas menindak, FJI Boyolali siap bergerak mengadakan sweeping.

Sebelumnya Kapolres Boyolali, AKBP Agung Suyono, meminta setiap ormas tidak bergerak sendiri dan harus berkoordinasi dengan aparat terkait kegiatan penertiban miras dan tempat hiburan.  “Tentu kami akan koordinasi dulu dengan aparat. Kami buat laporan, kalau aparat proaktif, kami tidak akan buru-buru bergerak. Tapi kalau tidak mau bertindak, biar kami yang bergerak.”

Selain itu, dari pantauan hari pertama Puasa, masih ada beberapa tempat hiburan di Boyolali yang beroperasi. Padahal sesuai aturan, tempat hiburan harus tutup pada tujuh hari pertama Puasa dan tujuh hari menjelang Lebaran. “Semoga nanti malam tidak ada yang beroperasi. Kalau masih buka, akan kami ingatkan.”

?Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Boyolali, Habib Ihsanudin, mengepresiasi langkah kepolisian yang telah menyita dan memusnahkan ribuan liter miras dari hasil operasi pekat. “Miras adalah awal dari penyakit masyarakat. Kami berharap kepolisian terus intensif menggelar operasi, agar ormas-ormas tidak ” kata Habib.

Pemusnahan miras hasil operasi pekat kemarin dihadiri Wakil Bupati M. Said Hidayat, Komandan Kodim Letkol (Arh) Nova Mahanes Yudha, pejabat muspida lainnya, serta FKUB, MUI, dan sejumlah ormas Islam.

AKBP Agung Suyono menjelaskan 2.760 liter miras disita dari kantung-kantung penjualan miras dan tempat tongkrongan anak-anak muda. “Meskipun operasi pekat sudah selesai, namun penertiban terhadap penjualan dan peredaran miras akan tetap kami lakukan selama bulan Puasa.”

Selain menyita miras, dalam operasi pekat menjelang Ramadan, aparat juga menyita 400 butir petasan, membina 33 orang preman dan 16 orang muncikari di sejumlah panti pijat, serta meringkus dua kasus judi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya