SOLOPOS.COM - Petugas Perum Bulog melayani masyarakat yang membeli beras medium ukuran 25 kilogram saat operasi pasar (OP) di sekitar Pasar Bekonang, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Selasa (30/1/2018). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

OP beras dinilai tak mempan menurunkan harga.

Solopos.com, SUKOHARJO – Operasi pasar (OP) beras yang dilaksanakan Perum Bulog dan Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Sukoharjo belum mampu menurunkan harga beras medium di pasaran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan , Selasa (30/1/2018), harga beras medium di Sukoharjo masih melebihi harga eceran tertinggi (HET) beras yang ditetapkan pemerintah pusat yakni Rp9.450 per kg. Harga beras medium di sejumlah pasar tradisional Rp11.000 per kilogram (kg).

Ekspedisi Mudik 2024

OP beras kali pertama dilaksanakan di Pasar Tawangsari, Minggu (21/1/2019) pagi, di mana beras medium dijual Rp9.100 per kg. Lantaran harga beras medium masih tinggi, Perum Bulog kembali menggelar OP beras di sekitar Pasar Bekonang, Mojolaban, Selasa (30/1/2018).

“Ini merupakan kegiatan lanjutan setelah OP beras di Pasar Tawangsari pada pekan lalu. Kami menambah lokasi OP beras untuk menekan harga beras medium yang masih tinggi di pasaran,” kata Kepala Gudang Bulog Telukan, Wisnu Sancoyo, di sekitar Pasar Bekonang, Selasa.

Beras berbagai ukuran bakal dijual saat OP di Pasar Bekonang mulai dari lima kg, 10 kg hingga 25 kg. Saat OP di Pasar Tawangsari, Perum Bulog menyiapkan beras sebanyak lima ton. Beras itu ludes terjual hanya dalam beberapa jam.

Jumlah beras yang disiapkan saat OP di Pasar Bekonang dikurangi 1,5 ton dari lima ton menjadi 3,5 ton.  “Sekarang masa panen raya padi sehingga kami tak berani menjual beras dalam jumlah banyak. Jumlah beras yang dijual hanya 3,5 ton,” ujar dia.

Wisnu menjelaskan penambahan lokasi OP beras dilakukan untuk mengendalikan kenaikan harga beras di pasaran. Rencananya, kegiatan serupa bakal digelar di Pasar Gawok, Kecamatan Gatak pada Jumat (2/1). Kemungkinan besar jumlah beras yang dijual sekitar 3,5 ton.

Sementara seorang pembeli beras asal Desa Cangkol, Kecamatan Mojolaban, Warni, mengatakan harga beras medium di pasaran masih tinggi kendati pemerintah menggelar OP di sejumlah pasar tradisional. Bahkan harga beras di tingkat pengecer menembus Rp12.500 per kg-Rp13.000 per kg.

“Beras menjadi komoditas pangan paling pokok sehingga harganya harus terjangkau masyarakat kalangan bawah. Penghasilan yang diterima setiap hari tak bertambah sementarga harga kebutuhan pokok seperti beras selalu naik,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya