SOLOPOS.COM - OPERASI KATARAK--Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto (duduk, kanan) berbincang-bincang dengan pasien seusai operasi katarak di RS Mulia Hati, Brumbung, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Selasa (8/5/2012). (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

OPERASI KATARAK--Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto (duduk, kanan) berbincang-bincang dengan pasien seusai operasi katarak di RS Mulia Hati, Brumbung, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Selasa (8/5/2012). (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

Mengenakan kemeja panjang warna ungu, Si’in, 60 berjalan pelan menuju kursi ruang tunggu pasien. Dengan dipapah anaknya, perempuan warga Wuryantoro itu pun duduk. Dia dipapah karena satu bola mata bagian kiri ditutup perban dan plester menyilang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Walau dengan agak berduyun, Si’in pun terdiam di kursi tunggu tersebut. Di deretan kursi itu juga sudah duduk seorang lelaki mengenakan baju lengan panjang warna putih dan celana panjang warna gelap. Lelaki yang diketahui bernama Sumino, 61 itu juga duduk dengan satu mata bagian kanan ditutup perban dan plester menyilang.

Warga Manyaran itu lebih banyak diam. Dua orang itu merupakan bagian dari 42 warga Wonogiri yang selesai operasi katarak, Selasa (8/5/2012), di RS Mulia Hati, Brumbung, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Operasi gratis dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-271 Wonogiri ini merupakan kerja bareng antara pengurus LPKUB (Lembaga Pemberdayaan Kerukunan Umat Beragama) Wonogiri dengan Pelayanan Masyarakat (Pelmas) Jakarta-Bandung.

Menurut Ketua LPKUB, kegiatan itu dilakukan Selasa dan Rabu (8-9/5). “Selain operasi katarak gratis dalam waktu bersamaan digelar bakti sosial pengobatan gratis di Makoramil 01/Wonogiri. Target operasi katarak sekitar 200 penderita dan target pengobatan gratis sebanyak 1.000 orang.”

Si’in dan Sumino berharap seusai operasi fungsi penglihatannya kembali pulih. Keduanya berharap bisa kembali melihat pelangi dan keanekaragaman duniawi. Si’in mengaku sudah tiga tahun terakhir kondisi matanya kabur.

Sedangkan Sumino mengaku derita yang dialami sudah berjalan enam tahun. Namun, kenangnya, satu tahun terakhir kekaburan kedua matanya sudah bertambah gelap. Karenanya, Selasa, satu bola mata dilakukan operasi dan selang beberapa bulan kemudian giliran bola mata bagian kiri. “Setahun terakhir agak gelap.”

Saat berbincang-bincang dengan Bupati, Sumino berharap ada pemberian bantuan modal sehingga bisa untuk membuka usaha. Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto berharap tidak ada pertengkaran yang dipicu dari persoalan ekonomi, suku ataupun ajaran agama.

“Jangan suka bertengkar dan jangan membeda-bedakan warna kulit atau keyakinan karena persoalan itu sudah menjadi fitrah. Perbedan akan menjadi pelangi yang bersatu padu demi kemakmuran bangsa Indonesia. Jangan bercerai berai.”

Menurutnya, perbedaan kekuatan ekonomi, suku dan keyakinan apabila dipahami menjadi sebuah keragaman akan menjadikan sebuah negara atau bangsa Indonesia menjadi baik. “Seperti yang dilakukan oleh rekan-rekan LPKUB. Mereka berasal dari aneka ragam keyakinan namun bisa bersatu membuat kegiatan sosial yang berguna bagi masyarakat banyak.”

Operasi dipimpin oleh tim dokter dr Dedy Goandys. Hadir pada acara itu, Ketua DPRD Wonogiri, Wawan Setya Nugraha, Direktur RS Mulia Hati, dr Dwi Handoyo, Kepala Dinsos Sungkono, Camat Selogiri, Bambang Haryanto dan Kabag Kesra Maryanto serta Kabag Humas Waluyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya