SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengukur payudara. (Freepik)

Solopos.com, WASHINGTON — Emmalyn Nguyen,19, wanita di Corolado, Amerika Serikat meninggal dunia, Minggu (4/10/2020). Ia meninggal setelah koma selama 14 bulan akibat malapratik operasi implan payudara.

Dikutip dari Daily Mail, Jumat (16/10/2020), orang tua Emmalyn, Lynn Fan dan Sonny Nguyen, mengatakan putri mereka menginginkan implan payudara untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Emmalyn yang saat itu berusia 18 tahun, telah mengumpulkan US$6.000 atau sekitar Rp88 juta untuk melakukan prosedur pembesaran payudara saat itu. Orang tua Emmalyn juga mengatakan putri mereka dalam keadaan sehat sebelum melakukan operasi tersebut.

Saat itu, Emmalyn dijadwalkan menjalani operasi dengan dr. Geoffrey Kim di klinik kecantikan Colorado Aesthetics & Plastic Surgercy di Greenwood Village, Colorado, Amerika Serikat pada 1 Agustus 2019.

Belum sempat menjalani operasi payudara, Emmalyn mengalami serangan jantung sesaat setelah memperoleh suntikan anestesi dari ahli anestesi, Rex Meeker. Dari sebuah laporan, dr. Kim tidak menelepon 911 untuk meminta bantuan selama lima jam setelah gadis itu mengalami serangan jantung.

Inna Lillahi! Kasus Covid-19 di Klaten Tambah 22 Sehari, 1 Pasien Meninggal

Selain itu, dr. Kim juga tidak mengatakan kondisi seseungguhnya kepada orang tua Emmalyn. Akibatnya, Emmalyn mengalami kerusakan otak parah dan berada dalam kondisi koma. Selama 14 bulan mengalami koma, Emmalyn mendapatkan perawatan sepanjang waktu.

Menurut Woodruff, kondisi Emmalyn sempat membaik dan mampu tersenyum kepada keluarganya. Tetapi, kesehatan Emmalyn memburuk ketika gadis itu mengalami gejala pneumonia parah serta kegagalan fungsi jantung pada 2 Oktober 2020. Emmalyn meninggal dunia pada 4 Oktober 2020.

Sebelumnya pada 2019, keluarga Emmalyn sudah melayangkan tuntutan kepada dokter bedah plastik dan ahli anestesi di klinik itu. Menurut mereka, klinik itu telah gagal melakukan prosedur anestesi dan lalai mengawasi putri mereka.

Izin dokter bedah dan ahli anastesi yang menangani operasi payudara pada wanita itu sempat dicabut. Namun, dokter bedah tersebut kembali mendapatkan izin praktik pada Maret 2020 dengan masa percobaan tiga tahun.

Tetapi, menyususl kematian Emmalyn, keluarga akan mengubah tuntutan tersebut menjadi kesalahan medis yang menyebabkan kematian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya