SOLOPOS.COM - JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu Pasien RSUD dr Moewardi Solo terpaksa transit di ruang IGD karena beberapa bangsal penuh, Selasa (19/3/2013). Hal ini dikarenakan pasien dari beberapa kota seperti,Pacitan, Ngawi, Ambarawa dan Purwodadi masuk ke RSUD dr Moewardi

JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu
Pasien RSUD dr Moewardi Solo terpaksa transit di ruang IGD karena beberapa bangsal penuh, Selasa (19/3/2013). Hal ini dikarenakan pasien dari beberapa kota seperti,Pacitan, Ngawi, Ambarawa dan Purwodadi masuk ke RSUD dr Moewardi

Giyamto, 30, warga Pacitan terbaring lemas di tempat tidur yang berada tepat di tengah ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi Solo, Selasa (19/3/2013) pukul 11.00 WIB. Ditangan kirinya, terpasang sebuah selang infus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara pasien lain berjejer tepat di sampingnya. Tak ada sekat pembatas yang memisahkan pasien satu dengan pasien lain. Bukan hanya itu saja, penunggu pasien pun tak ada tempat. Penunggu pasien harus jongkok, bahkan lesehan di lantai. Mereka dibatasi hanya satu orang.

Sementara keluarga lainnya di luar ruang IGD. Keberadaan puluhan anggota keluarga pasien memenuhi kursi tunggu di luar pintu IGD. Kondisinya begitu memrihatinkan. Bagaimana tidak, sejak dirujuk dari RS daerah setempat ke RSUD dr Moewardi Solo pada Senin (18/3) sekitar pukul 15.00 WIB, Giyamto masih saja terbaring di IGD. Ia tertahan di IGD lantaran bangsal rawat inap rumah sakit rujukan Jawa Tengah dan barat Jawa Timur ini penuh.

“Sudah dari Senin sore masuk sini. Tapi belum dapat kamar,” keluh Giyamto ketika dijumpai solopos.com. Giyamto bersama puluhan pasien lain tertahan di IGD lantaran kondisi bangsal ruang perawatan RSUD dr Moewardi yang penuh atau overload.

Siang itu, lalu lalang pasien terus berdatangan ke IGD RSUD dr Moewardi Solo. Tim medis langsung cekatan menangani setiap pasien yang datang. Tak ada penolakan pasien, meski kondisi bangsal rawat inap Moewardi saat itu penuh. Pasien ini memenuhi setiap sudut ruang IGD, termasuk ruang transit yang juga full pasien antre kamar rumah sakit.

Setidaknya ada 35 pasien IGD antre kamar. Mereka pun ramai-ramai inden kamar agar mendapatkan pelayanan lebih di bangsal perawatan RSUD dr Moewardi. “Saya sudah dua hari di sini. Sudah pesen kamar, tapi belum dapat kamar,” ungkap Mitro Wiyono Midi, warga Ngadirojo, Wonogiri.

Pegawai bagian ruang transit IGD, Trianingsih mengakui kondisi bangsal rawat inap yang overload. Pasien datang terpaksa antre di IGD. Mereka ditempatkan sementara waktu di IGD sampai ada kamar kosong. “Kalau tidak ada kamar ya di sini dulu (ruang transit). Malam masuk 10, sore 10, pagi tadi juga sama. Pokoknya overload. Sedangkan yang keluar paling tiga atau empat,” ujarnya.

Antrean kamar juga dirasakan bagian pendaftaran rawat inap reguler. Puluhan pasien yang hendak kemoterapi atau operasi juga antre inden kamar.

“Ada puluhan yang sudah antre kamar untuk operasi dan kemoterapi. Kalau ada kamar kosong kami kabari, jika hari ini tidak ada ya besok datang lagi,” ujar pegawai bagian rekam medis Wiwin.

Direktur RSUD dr Moewardi Solo Drg Basoeki Soetardjo MMR disampingi Kabid Pelayanan Medis Ida Witiasati mengatakan kondisi bangsal yang overload adalah kelas III dan VIP. Pada prinsipnya, dia mengatakan tidak akan pernah menolak pasien. “Jadi siapa pun pasien yang datang kami layani,” tukasnya.

Dia menyebutkan jumlah kamar kelas III ada 362 tempat tidur atau 46 persen dari total jumlah tempat tidur di RSUD dr Moewardi. Angka ini, lanjut dia, melebihi standar Pemerintah yang wajib menyediakan 30 persen untuk bangsal kelas III. Sedangkan bangsal Kelas II jumlahnya mencapai 113 tempat tidur, kelas I  44 tempat tidur, VIP A 42 tempat tidur, VIB B 108 tempat tidur dan super VIP ada empat tempat tidur. Selain itu kelas khusus ICU sebanyak 116 temapt tidur. “Total 789 tempat tidur,” sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya