Puri Cikeas lagi-lagi jadi sasaran kritik pedas. Kali ini giliran gabungan seniman asal Solo, Jogja dan Semarang yang akan menumpahkan uneg-uneg seputar kondisi bangsa. Dalam balutan pentas ketoprak Ontran-ontran ing Puri Cilebay di Pendhapa Ageng Taman Budaya Surakarta (TBS), Kamis (24/11) malam, mereka siap menyuguhkan ketoprak yang sarat sindiran.
Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar
Diungkapkan salah seorang penulis naskah, Gigok Anurogo, Ontran-ontran ing Puri Cilebay adalah wujud kegelisahan atas kondisi bangsa yang tak kunjung bangkit. “Di sini, Puri Cikeas kami pelesetkan menjadi Puri Cilebay. Hal itu tak terlepas dari penghuninya yang gemar melakukan pencitraan berlebihan,” ujar Gigok saat ditemui Solopos.com, Selasa (22/11/2011).
Dalam pentas berdurasi 90 menit itu, pihaknya mengaku tak akan segan meluncurkan sindiran-sindiran vulgar. Menurut Gigok, naskah ketoprak yang disutradarai Bambang Sugiarto itu memang ditujukan untuk mengolok-olok Puri Cikeas. “Cikeas adalah miniatur Indonesia. Meski terlihat sebagai garda terdepan bangsa, Cikeas juga menjadi sumber kebobrokan. Itu tercermin dari kebijakan pemimpin yang sering tak berpihak pada rakyat.”
Ditambahkan Gigok, pentas yang juga untuk memeringati seratus hari meninggalnya Heru Kesawa Murti itu akan menghadirkan sejumlah seniman kawakan seperti Hanindawan, Ki Pelok, ST Wiyono dan Bambang Sugiarto.
(m99)