SOLOPOS.COM - Beberapa anak sedang menari dalam acara One Day For Children, Rabu (6/9/2017) di Monumen Jogja Kembali. (I Ketut Sawitra Mustika/JIBI/Harian Jogja)

Dinas Sosial DIY kembali menggelar hajatan One Day For Children dalam rangka merayakan Hari Anak Nasional 2017

 
Harianjogja.com, JOGJA--Dinas Sosial DIY kembali menggelar hajatan One Day For Children dalam rangka merayakan Hari Anak Nasional 2017, Rabu (6/9/2017). Kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan seluruh komponen bangsa, terutama orang tua, agar senantiasa melindungi dan memenuhi hak-hak anak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial Republik Indonesia, Nahar yang membuka acara secara resmi menyampaikan, One Day For Children adalah kegiatan yang diciptakan sebagai jawaban atas fenomena sosial, dimana banyak orang tua terlalu semangat dalam mencari nafkah dan anak pun jadi terabaikan.

“Biar anteng, anaknya dikasih smartphone yang bagus-bagus. Padahal kalau anak memegang smartphone, tanpa didampingi orang tua maka mereka berpotensi mencari yang aneh-aneh,” jelas Nahar.

One Day For Children, lanjutnya, berusaha untuk mengikis hal tersebut dan mengupayakan penyadaran kepada orang tua agar menyediakan waktu berkumpul dengan anak, minimal sepekan sekali. Tanpa ada interupsi sedikit pun dari smartphone atau sejenisnya.

Kurangnya perhatian orang tua terhadap anak, menurutnya punya banyak ekses negatif. Bahkan, imbuhnya, salah satu penelitian yang dilakukan Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Pelayanan Jogja menunjukkan, korban kekerasan seksual pada anak lebih banyak menyasar mereka yang berasal dari keluarga yang utuh.

“Biasanya anak dari keluarga yang tidak utuh yang bermasalah, tapi ini sebaliknya. Setelah ditelusuri ternyata, yang terpapar kekerasan seksual adalah anak yang ibunya lebih sibuk dari ayahnya. Jadi ada baiknya, para ibu-ibu yang sibuk mulai menyeimbangkan diri,” jelasnya. Namun ia juga menghimbau, para ayah agar tak lupa memberikan perhatian pada anak.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial DIY, Pramujaya Hadi Prianto mengatakan, One Day For Children adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengajak seluruh komponen bangsa, baik pemerintah, masyarakat, dan orang tua agar saling bahu membahu mewujudkan perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak.

Hak-hak anak tersebut, lanjutnya, adalah hak untuk hidup, hak untuk memperoleh pendidikan, hak mendapat perhatian dan lain sebagainya. Ia mengatakan pemenuhan dan perlindungan hak-hak anak di DIY sudah cukup bagus.

Namun meski demikian, Pramujaya Hadi Prianto mengakui masih ada beberapa anak yang masih terabaikan, entah karena kesibukan orang tua atau pun kurangnya pemahaman.

“Untuk anak yang belum tercover, kami coba lewat LKSA [Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak]. Anaknya dibawa dan orang tuanya dilakukan pembinaan sampai mengerti. Setelah paham baru anak dikembalikan lagi” jelasnya.

Acara One Day For Children 2017 sendiri di gelar di Monumen Jogja Kembali (monjali) dan diikuti oleh 500 anak yang berasal dari berbagai LKSA di DIY. Dalam acara tersebut ditampilkan berbagai pementasan seni seperti Tari Dolanan, Tari Nawung, Tari Sri Pangasti, menyanyi, dan membaca puisi. Rata-rata para penampil merupakan anggota LKSA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya