SOLOPOS.COM - sisa-sisa tembok berlin pada maret 2009 (wikipedia.org)

sisa-sisa tembok berlin pada maret 2009 (wikipedia.org)

Tembok Berlin adalah sebuah tembok pembatas dari beton yang dibangun Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur), memisahkan Berlin Barat dan Berlin Timur serta daerah Jerman Timur lainnya sehingga membuat Berlin Barat sebuah enklave. Tembok ini mulai dibangun pada 13 Agustus 1961.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pendirian tembok pembatas ini dibarengi pendirian menara penjaga yang dibangun sepanjang tembok, serta sebuah daerah terlarang berisi ranjau antikendaraan. Pemerintah Jerman Timur mengklaim tembok ini untuk melindungi warganya dari elemen-elemen fasis yang dapat memicu gerakan-gerakan besar.

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam praktiknya, tembok ini digunakan untuk mencegah larinya penduduk Berlin Timur ke wilayah Berlin Barat, yang berada dalam wilayah Jerman Barat.

Sebelum pembangunan tembok ini, ada sekitar 3,5 juta warga Jerman Timur yang bermigrasi dan membelot ke Barat. Dalam rentang waktu sekitar 30 tahun setelah pembangunan tembok, sekitar 5.000 orang masih mencoba kabur dan sekitar 100-200 orang tewas ditembak penjaga.

Pada 1989 ada perubahan politik radikal di kawasan Blok Timur. Setelah kerusuhan sipil selama beberapa pekan, pada 9 November 1989 Pemerintah Jerman Timur mengumumkan pembukaan Tembok Berlin dan rakyat Jerman Timur boleh menyeberang.

Pengumuman ini disambut kerumunan orang Jerman Timur yang berusaha menyeberangi dan memanjat tembok itu, serta kerumunan warga Jerman Barat di sisi lain untuk merayakan atmosfer kebebasan. Beberapa pekan setelahnya, euforia publik dan pemburu souvenir akhirnya meretakkan bagian-bagian tembok itu.

Nantinya, sebagian besar tembok ini dihancurkan oleh pemerintah menggunakan alat berat. Kejatuhan dari Tembok Berlin membuka jalan terbentuknya Reunifikasi Jerman pada 3 Oktober 1990.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya