Plutonium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Pu dan nomor atom 94. Ia merupakan unsur radioaktif transuranium yang langka dan merupakan logam aktinida dengan penampilan berwarna putih keperakan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Ketika terpapar kelembaban udara, ia akan membentuk oksida dan hidrida dengan volume 70% lebih besar dan menjadi bubuk yang dapat menyala secara spontan. Ia juga merupakan racun radiologis yang dapat berakumulasi dalam sumsum tulang. Oleh karena sifat-sifatnya, proses penanganan plutonium cukup berbahaya.
Unsur atom nomor 94 kali pertama disintesis oleh sekelompok ilmuwan yang dipimpin Glenn T Seaborg dan Edwin McMillan di Universitas California, Berkeley pada 1940. McMillan kemudian menamai unsur baru tersebut plutonium (dari nama Pluto).
Penemuan plutonium kemudian menjadi bagian penting dalam Proyek Manhattan untuk mengembangkan bom atom selama Perang Dunia II. Plutonium kali pertama diproduksi di fasilitas nuklir Hanford pada 6 November 1944.
Uji nuklir pertama plutonium dilakukan pada bom Trinity (Juli 1945). Bom atom kedua bernama Fat Man yang digunakan untuk menghancurkan kota Nagasaki (Agustus 1945) memiliki inti Pu-239.
Istotop terpenting plutonium adalah plutonium-239 yang memiliki umur paruh 24.100 tahun. Plutonium-239 merupakan fisil, yakni dapat memecah ketika dibombardir oleh neutron termal, melepaskan energi, radiasi gamma dan neutron yang lebih banyak.
Sifat ini membuatnya bisa mempertahankan reaksi rantai nuklir setelah mencapai massa kritis, memungkinkannya digunakan sebagai senjata nuklir dan digunakan pada beberapa reaktor nuklir. Isotop paling stabil plutonium adalah plutonium-244, dengan umur paruh sekitar 80 juta tahun.
Plutonium-238 memiliki umur paruh 88 tahun dan memancarkan partikel alfa. Ia adalah sumber panas pada generator termolistrik radioisotop (digunakan pada beberapa pesawat antariksa).