Kebakaran Terowongan Salang terjadi pada 3 November 1982 selama pendudukan Soviet di Afghanistan. Rincian mengenai kebakaran ini tidak pasti, namun tapi insiden ini kemungkinan menjadi kecelakaan lalu lintas paling mematikan di dunia sekaligus salah satu kebakaran paling mematikan di zaman modern.
Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini
Terowongan Salang yang dibuat di Salang Pass yang terkenal atau juga dikenal dengan Kotal-e Salang, untuk jalur lalu lintas kendaraan bermotor. Terowongan ini dibangun oleh insinyur Uni Soviet dan menjadi jalur lalu lintas utama di Pegunungan Hindu Kush yang memisahkan Afghanistan utara dan selatan.
Sangat sedikit fakta yang tersedia terkait kebakaran ini. Bahkan semua informasi yang jumlahnya sangat sedikit itu lebih banyak yang merupakan desas-desus, sebagian karena Uni Soviet cenderung tak mengungkapkan kerugian mereka selama perang.
Namun banyak sumber yang sepakat, kebakaran yang menewaskan sekitar 2.000 orang itu melibatkan sebuah konvoi tentara Soviet yang menuju Afghanistan selatan melalui terowongan tersebut. Dalam laporan awal disebutkan, kebakaran akibat bahan bakar yang disulut ledakan senjata.
Semula jumlah korban tewas diperkirakan mencapai 2.700 orang, namun kemudian direvisi berkali-kali.
Menurut versi Uni Soviet, kecelakaan terjadi saat dua konvoi militer bertabrakan di dalam Terowongan Salang dan menyebabkan kemacetan lalu lintas. Tidak ada kebakaran atau ledakan, namun 64 tentara Soviet dan 112 orang Afghanistan dilaporkan tewas akibat karbon monoksida.
Sedangjkan laporan lain dari seorang musafir yang melewati wilayah tersebut menyebutkan versi yang sangat berbeda. Sebuah tanker bahan bakar dalam konvoi militer disebutkan meledak, yang menurut klaim Sovietmerupakan kecelakaan sedangkan menurut kelompok Mujahidin merupakan akibat serangan yang berhasil.
Ledakan di dalam Terowongan Salang itu mengakibatkan reaksi berantai. Banyak pengemudi mobil, truk dan bus yang tetap masuk ke dalam terowongan akhirnya terjebak, karena pasukan Soviet langsung menutup kedua pintu terowongan dengan tank karena khawatir ledakan itu akibat serangan pemberontak.