SOLOPOS.COM - Petugas pemadam kebakaran memeriksa gerbong kereta bawah tanah yang rusak berat akibat kebakaran di Stasiun Jungangno, Daegu, Korea Selatan, 18 Februari 2008. (railsystem.net)

Petugas pemadam kebakaran memeriksa gerbong kereta bawah tanah yang rusak berat akibat kebakaran di Stasiun Jungangno, Daegu, Korea Selatan, 18 Februari 2008. (railsystem.net)

Kebakaran pada 18 Februari 20008 itu disebabkan oleh aksi pembakaran yang disengaja dan menewaskan setidaknya 198 orang dan melukai 147 lainnya. Kebakaran terjadi di sebuah kereta yang tengah berhenti di Stasiun Jungangno di Kota Daegu, Korea Selatan. Api kemudian menyebar ke sebuah rangkaian kereta lain yang juga berhenti di jalur yang bersebelahan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pelaku pembakaran adalah Kim Dae-han, 56, seorang pengangguran bekas supir taksi yang pada November 2001 mengalami stroke yang membuatnya mengalami kelumpuhan sebagian. Kim tak puas dengan pelayanan kesehatan yang diterimanya dan mulai sering menunjukkan sikap depresi dan kemarahan. Belakangan kepada polisi dia mengaku ingin bunuh diri, namun di tempat ramai, bukannya sendirian.

Menurut keterangan, pada 18 Februari itu dia naik kereta nomor 1079 di Lin 1 dengan membawa tas berisi dua tempat susu dari karton yang berisi cairan yang mudah terbakar. Saat kereta meninggalkan Stasiun Daegu pada 09.53 pagi, Kim mulai mencoba membuka karton dan menyulutnya dengan korek. Hal ini menimbulkan kecurigaan penumpang lain yang lantas berusaha mencegahnya. Di tengah pergulatan salah satu karton tumpah dan isinya tersulut api yang langsung menimbulkan kebakaran.

Saat kereta berhenti di Stasiun Jungangno, Kim yang juga mengalami luka bakar di punggung dan kaki berhasil keluar dari kereta bersama banyak penumpang lain. Namun api menjalar dengan sangat cepat ke seluruh rangkaian kereta yang terdiri atas enam gerbong karena menyulut banyak material di dalam gerbong yang mudah terbakar seperti alas lantai dari plastik, vinil di tempat duduk dan pelapis di atap kereta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya