SOLOPOS.COM - Koleksi ikan cupang di Juragan Cupang Madiun, Rabu (5/5/2021). (Solopos.com/Abdul Jalil)

Solopos.com, MADIUN -- Selama masa pandemi Covid-19, ikan cupang hias memang menjadi buruan masyarakat dan menjadi salah satu ikan hias yang paling banyak dicari. Permintaan yang tinggi ini pun membuat banyak orang yang ingin menjajal peruntungan dengan menjadi peternak dan penjual ikan cupang.

Namun, sejak awal 2021, permintaan ikan cupang lokal menurun cukup dalam. Kondisi ini diperparah dengan matinya ikan cupang anakan karena faktor cuaca.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pemilik Juragan Cupang Madiun, Wiwit, mengatakan penjualan ikan cupang untuk kelas middle dan low memang turun drastis. Namun, kondisi ini tidak berpengaruh untuk ikan cupang yang kelas penghobi dan kolektor.

Baca Juga: Ini Pemegang Rekor Ikan Cupang Termahal, Warnanya Mirip Bendera Thailand

Dia menuturkan untuk ikan cupang yang mengalami penurunan permintaan yakni untuk harga mulai Rp20.000 sampai Rp50.000 per ekor. Kondisi ini sudah terjadi sejak awal tahun hingga sekarang.

"Saya bahkan sudah tidak punya ikan cupang untuk dua kelas itu [middle dan low]. Karena memang tak ada pembelinya. Ini berbeda dari kondisi awal-awal pandemi untuk kelas low dan middle ini sangat tinggi," jelas dia, Rabu (5/5/2021).

Sedangkan untuk kelas penghobi maupun kolektor yang biasanya harga per ekor bisa mencapai Rp5 juta tidak berpengaruh. Justru untuk pasar di kelas ini masih stabil. Wiwit menyebut untuk pasar ini memang cenderung stabil karena mereka mecari ikan cupang untuk kebutuhan koleksi hingga kontes.

"Kalau yang kelas kolektor ini harganya memang cukup mahal, antara Rp100.000 sampai Rp5 juta per ekor. Mereka yang beli ikan cupang ini memang dalam tahap mengoleksi, bukan hanya ikut-ikutan tren. Saya setiap pekan bisa menjual minimal lima ekor ikan cupang untuk jenis ini," terangnya.

Baca Juga: Sragen Gelar Bazar Ikan Cupang, Antusiasme Masyarakat Tinggi, Tapi...

Menurutnya, kondisi ini dipengaruhi oleh banyaknya peternak dan penjual ikan cupang dadakan. Mereka biasanya bermain di pasar kelas middle dan low tersebut.

Cuaca Ekstrem

Lebih lanjut, Wiwit menyampaikan pada awal tahun lalu juga terjadi perubahan cuaca yang sangat ekstrem. Kondisi ini membuat ikan cupang anakan banyak yang mati. Bahkan di tempatnya ada sekitar 3.000 bayi cupang yang mati karena perubahan cuaca itu.

Hal senada juga dikatakan pemilik Sehidup Secupang Madiun, Arnovian Pratikna. Dia menyebut saat ini untuk pasar ikan cupang kelas low dan middle memang mengalami penurunan yang sangat dalam.

"Tapi, memang kondisi ini tidak berlaku untuk yang kelas kolektor. Justru yang harganya mahal, per ekor bisa sampai ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tidak terdampak. Masih laku banyak," jelas Arnov.

Baca Juga: Ini 5 Jenis Ikan Cupang Paling Diminati di Solo, Kamu Sudah Punya?

Arnov menyebut turunnya permintaan cupang dengan kelas low dan middle ini karena saat ini banyak penjual ikan cupang dadakan. Hal ini membuat jumlah ikan cupang di pasaran semakin melimpah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya