SOLOPOS.COM - Kondisi Jl Kyai Mojo dekat Jembatan Mojo, Pasar Kliwon, Solo, sepi pada Kamis (6/10/2022). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO — Omzet penjualan warung dan toko di pinggir Jl Kyai Mojo mulai dari simpang tiga Silir hingga Jembatan Mojo, Pasar Kliwon, Solo, merosot tajam beberapa waktu terakhir. Para pelanggan kesulitan mencari akses menuju pertokoan sejak penutupan Jembatan Mojo untuk perbaikan, Senin (26/9/2022).

Pantauan Solopos.com, Kamis (6/10/2022), terdapat pagar pembatas yang dipasangi spanduk bertuliskan penutupan Jembatan Mojo di simpang empat Baturono dan simpang tiga Silir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, masih ada aktivitas masyarakat maupun pelaku usaha di sepanjang Jl Kyai Mojo mulai dari simpang empat Baturono hingga simpang tiga Silir. Kendaraan bermotor juga tampak masih hilir mudik di sepanjang jalan tersebut.

Kondisi yang jauh berbeda terlihat mulai dari simpang tiga Silir hingga Jembatan Mojo, Solo. Kendaraan bermotor yang melewati ruas jalan itu bisa dihitung jari. Kalaupun ada hanya sepeda dan sepeda motor yang hendak keluar dari gang-gang perkampungan di sepanjang jalan.

Sedangkan kondisi pertokoan di pinggir jalan tampak sepi. Sebagian toko tetap buka meski sepi pembeli. Namun, tak sedikit pula toko-toko di pinggir jalan yang tutup.

Baca Juga: Lantai Jembatan Mojo Solo Mulai Dibongkar, Pekerja Ngebut hingga Malam Hari

“Sekarang kondisinya sepi pembeli. Jika pun ada mereka berasal dari wilayah Pasar Kliwon. Pelanggan dari Mojolaban kesulitan mencari akses jalan karena jembatan ditutup,” kata seorang karyawan toko material bangunan, Wisnu, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis.

Wisnu mengaku banyak pelanggannya yang berasal Mojolaban, Sukoharjo, atau seberang Jembatan Mojo, Solo. Mereka memesan material bangunan lewat telepon. Mereka memesan semen, batu bata, hingga batako.

Pengiriman Barang Terhalang Penutupan Jembatan Mojo

Permasalahannya, ia kesulitan saat mengirim material bangunan ke rumah pelanggan di wilayah Mojolaban, Sukoharjo. Mobil pikap yang mengangkut barang material bangunan harus memutar melewati Jembatan Bacem dan Jl Ciu menuju Bekonang, Mojolaban.

Baca Juga: Senjakala Kampung Beton, Saksi Bisu Kesibukan Pelabuhan Terbesar Bengawan Solo

“Jika dibanding sebelum jembatan ditutup, mungkin omzet penjualan turun 25 persen-30 persen. Mau tidak mau pengiriman material bangunan ke pelanggan lewat Jl Ciu,” ujarnya.

Seorang warga Kelurahan Mojo, Ibrahim, mengatakan ada beberapa pemilik dan pengelola toko terpaksa menutup sementara usaha mereka selama pengerjaan proyek perbaikan Jembatan Mojo, Solo. Mereka tak ingin merugi lantaran telah mengeluarkan modal untuk kulakan barang namun tidak laku.

Dia berharap pengerjaan proyek perbaikan Jembatan Mojo rampung tepat waktu. “Pengerjaan jembatan kan dua bulan hingga akhir November. Ya kalau bisa pertengahan November sudah selesai sehingga kondisi jalan kembali ramai,” ujarnya.

Baca Juga: Kian Padat, Butuh hingga 20 Menit Lewati Jembatan Jurug C Solo saat Jam Sibuk

Berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos.com, Kamis, pekerjaan perbaikan Jembatan Mojo memasuki tahap pembongkaran lantai beton yang akan diganti dengan pelat baja ortotropik segmental.

Pengerjaan dilakukan bertahap namun para pekerja lembur sampai malam sehingga diharapkan proyek perbaikan jembatan itu bisa selesai tempat waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya