SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok Solopos)

ilustrasi (dok Solopos)

Solo (Solopos.com)–Omset pedagang meroket menyusul banyaknya permintaan sepeda pasca-Lebaran. Permintaan sepeda meningkat menjadi dua kali lipat atau naik 100%.

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

Pedagang sepeda di kawasan Pasar Legi, Kartika Winarni, mengatakan permintaan sepeda mulai meningkat H+2 Lebaran. Puluhan pembeli datang dari seputar Soloraya untuk membeli aneka jenis sepeda, dari sepeda anak, remaja, hingga sepeda untuk orang dewasa.

Ada pula pembeli dari Magelang, yang kebetulan tengah berkunjung di kerabatnya di Solo. Ramainya pembeli masih dirasakan sampai Minggu (11/9) lalu atau H+11 Lebaran.

Menurut Kartika, penjualan sepeda memang berkaitan erat dengan momentum Lebaran. Biasanya, pembeli ingin memanfaatkan uang saku (fitrah) yang diberikan kerabat saat Lebaran.

“Dapat uang fitrah dari orang tua atau saudara-saudara, daripada dipakai untuk beli kembang api dibelikan sepeda saja. Untuk anak-anak, Rp 250.000 sudah dapat sepeda baru yang bagus,” ungkap dia, saat ditemui Espos, di tokonya, Senin (12/9/2011).

Gara-gara tingginya permintaan, Kartika mengaku pihaknya sampai kehabisan stok. Hampir semua jenis, merek, harga, dan kondisi sepeda laris terjual. Terrmasuk sepeda anak-anak dan mobil-mobilan anak berbagai model dan warna yang dibeli dari importer barang China, yang bisa dibeli mulai harga Rp 150.000/unit.

Selain sepeda baru dari China, sepeda bekas yang dipoles ulang pun menjadi incaran pembeli. Kartika memberi harga yang terjangkau untuk sepeda bekas. “Kalau yang baru harganya bisa Rp 250.000/unit, yang bekas bisa dapat Rp 150.000/unit. Kami menyesuaikan saja kondisi keuangan pembeli.”

Hal sama diakui pedagang lain, Darsih. Dia mengatakan penjualan sepeda melonjak tajam pasca-Lebaran sampai dua kali lipat. Seperti Kartika, dia pun mengakui semua jenis sepeda laku terjual.

Keduanya menyebut kenaikan permintaan kali ini diimbangi dengan kenaikan harga, namun tidak siginifkan. Harganya hanya naik kisaran 2%-5%. Menurut Darsih, sepeda dewasa baru bisa dijual Rp 800.000/unit, sedangkan sekitar Rp 450.000/unit.

“Harga itu menyesuaikan kondisi barang. Kalau masih sangat bagus ya harganya mahal. Kalau baru harga sudah ditentukan. Tapi kalau musim seperti ini harga tidak berpengaruh, semua harga sepertinya laku,” ungkap Darsih.

(tsa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya