SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan di hotel saat pandemi. Tamu tetap jaga jarak saat melakukan check in di Fave Hotel Manahan, Rabu (28/10/2020). (Istimewa/Fave Hotel Manahan)

Solopos.com, SOLO — Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI Solo mulai ancang-ancang untuk semakin memperketat pengawasan tamu yang menginap, khususnya tamu dari luar kota. Hal itu menyusul adanya informasi varian Omicron yang mulai masuk ke Indonesia.

Pejabat Humas PHRI Solo, Sistho A Sreshtho, kepada Solopos.com, Jumat (17/12/2021), mengatakan sejauh ini masih wait and see. PHRI Solo masih menunggu kebijakan PHRI pusat dan stakeholder terkait dalam hal ini Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Namun, Sistho dan sejumlah pengusaha hotelier lainnya mulai ancang-ancang untuk memperketat protokol kesehatan (prokes). Salah satu kebijakan baru yang kemungkinan diterapkan yakni tamu wajib menunjukkan hasil tes antigen atau PCR negatif mulai tanggal 20 Desember.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Sejarah Terminal Tirtonadi Solo, Ternyata Pindahan dari Gemblegan

Sebelumnya syarat tersebut sudah tidak diberlakukan asalkan para tamu sudah mendapatkan vaksin hingga dosis kedua. “Kami mengikuti kebijakan yang berlaku. Kalau diminta memperketat ya kami akan menjalankannya. Pasti masing-masing hotel berbeda-beda. Kalau beberapa saat lalu mungin sudah banyak yang melakukan vaksin jadi enggak diminta syarat antigen. Nanti bisa jadi kami memberlakukan kembali,” katanya.

Lebih lanjut, Sistho mengatakan sejauh ini jaminan prokes di hotel paling bisa diandalkan. Terlebih mayoritas hotel di Solo sudah memiliki sertifikat Cleanliness Health Safety Environment Sustainability (CHSE).

Reservasi

Disiplin prokes dimulai dari pengecekan PeduliLindungi, dilanjutkan dengan tes suhu badan, wajib pakai masker, serta kamar yang sudah terjamin kebersihannya.

Baca Juga: Tikus Pithi Masuk Ramalan Jayabaya, Tuntas Subagyo: Tafsirannya Beragam

Sementara itu, saat ditanya mengenai tamu yang menginap di Solo saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pejabat Humas PHRI Solo itu mengatakan belum bisa diprediksi. Sampai saat ini angkanya masih sangat kecil karena Solo bukanlah kota destinasi wisata.

Solo menjadi kota transit atau bahkan alternatif terakhir. Karakter tamu yang ke Solo selalu datang di last minutes. Terlebih, sampai saat ini kebijakan tentang aturan pembatasan juga masih terus berubah.

General Manager Petit Boutique Hotel Solo, Wening Damayanti, sebelumnya mengatakan beberapa tamu yang menyewa kamar untuk Nataru bahkan menjadwalkan ulang reservasi mereka. Beberapa bahkan membatalkan penyewaan kamar di tanggal 20 Desember. Kendati demikian, Wening mengaku lega karena keterisian kamar di hotelnya sudah cukup tinggi pada Oktober hingga November.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya