SOLOPOS.COM - Ilustrasi varian Omicron. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo mengirimkan surat kepada belasan rumah sakit (RS) rujukan Covid-19. Mereka diminta bersiap menghadapi lonjakan gelombang ketiga, termasuk Omicron.

Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan kendati tingkat kematian rendah, varian Omicron memiliki angka kejadian sakit yang tinggi. Covid-19 varian Omicron terbukti lebih cepat menular dibandingkan varian Delta, meski memiliki tingkat kematian yang lebih rendah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Varian tersebut kemungkinan sudah masuk Solo, menilik lonjakan kasus yang terjadi selama dua pekan terakhir. “Kalau yang tertular memiliki penyakit komorbid dan termasuk warga lanjut usia [lansia], mereka memerlukan perawatan. Makanya, kami menyurati tempat pelayanan kesehatan untuk bersiap menghadapi gelombang Omicron,” kata Ning, sapaan akrabnya, kepada wartawan, Jumat (4/2/2022).

Baca Juga: Kasus Covid-19 Sekolah di Solo Merembet ke TK, Total 67 Orang Positif

Ning menambahkan RS-RS tersebut sudah punya pengalaman saat lonjakan kasus Covid-19 pada Juni-Agustus lalu dan hal itu bisa menjadi pelajaran. Kebutuhan menghadapi lonjakan kasus Omicron di Kota Solo tidak hanya tempat tidur, tapi juga obat-obatan, alat pelindung diri, oksigen, dan sebagainya. “Kami mengkoordinasi semuanya, tapi bentengnya tetap masyarakat sendiri,” ujarnya.

Sampai Jumat, total kapasitas tempat tidur isolasi di 16 RS rujukan Covid-19 baik lini pertama dan kedua di Solo mencapai 440 unit. Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate/BOR sekitar 21% untuk bed ICU dan bed isolasi biasa.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Sekolah Solo Meluas, Gibran Tinjau Ulang PTM 100%

Capaian Vaksinasi

Apabila diperinci, bed isolasi terisi 25 unit dan bed ICU yang digunakan lebih banyak yakni 38 unit. Di sisi lain, capaian vaksinasi mengalami gap untuk dosis pertama dan kedua. Target vaksinasi dosis kedua belum menyamai dosis pertama.

“Secara keseluruhan capaian dosis pertama itu 142,66%, kemudian dosis kedua 121%, jadi kami harus mengejar gap tersebut. Sedangkan untuk dosis ketiga tercapai 8,94% atau sudah memvaksin 37.313 orang,” ucapnya.

Ning kembali menyebut kondisi pasien yang dirawat inap mengalami gejala sedang hingga berat. Namun, mereka yang bergejala ringan maupun tanpa gejala wajib menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan Satgas Jaga Tangga, atau bisa isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan (AHD) Boyolali.

Baca Juga: Waduh! Hasil Uji Sampel 3 Warga Solo Probable Omicron

Terpisah, Direktur RSUD dr Moewardi (RSDM) Solo, Cahyono Hadi, mengatakan belum menambah jumlah bed isolasi karena pasien yang dirujuk belum mengalami kenaikan.

“Dari 200 unit bed yang tersedia, baru digunakan 41 unit, terdiri dari 17 pasien konfirmasi positif dan sisanya masih suspect. Mereka berasal dari Soloraya,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya