SOLOPOS.COM - Ilustrasi varian baru Covid-19, Omicron. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Kasus Covid-19 harian di Los Angeles County, daerah berpenduduk terpadat di Amerika Serikat, meningkat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan beberapa hari terakhir.

Menurut data yang dirilis Departemen Kesehatan Masyarakat Los Angeles County pada Jumat (24/12/2021), sebanyak 9.988 kasus baru tercatat pada Malam Natal, yang menandai rekor harian tertinggi dalam 11 bulan di county yang berpenduduk lebih dari 10 juta jiwa tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya pada Selasa (21/12/2021), Los Angeles County mencatat 3.052 kasus baru. Pihak departemen juga melaporkan tambahan 21 kematian akibat Covid-19, sehingga jumlah kumulatif kasus dan kematian di Los Angeles County masing-masing menjadi 1.595.239 dan 27.533.

Ada 801 orang di kawasan tersebut yang saat ini dirawat di rumah sakit karena Covid-19.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Dugaan Jenazah TKI Diautopsi Ilegal, Malaysia Didesak Bertindak

Dijelaskan, tingkat harian rata-rata orang yang dites positif Covid-19 naik menjadi 15 persen pada Jumat. Sejumlah pejabat kesehatan masyarakat setempat pada awal pekan ini telah memperingatkan bahwa daerah tersebut tengah melihat salah satu kenaikan paling tajam sejak merebaknya pandemi, yang mencerminkan cepatnya laju penyebaran varian Omicron.

Pihak departemen mendesak masyarakat untuk mulai vaksinasi atau menerima dosis booster mengingat jumlah kasus baru terus mengalami lonjakan.

Selain memperingatkan bahwa perjalanan liburan dan acara berkumpul kemungkinan dapat menimbulkan risiko penularan, departemen juga menyarankan agar warga memakai masker baik di dalam ruangan maupun di tempat ramai di luar ruangan dan segera menjalani tes jika merasa sakit atau terpapar.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini : 26 Desember 1991, Uni Soviet Resmi Bubar

Peringatan WHO

Sebelumnya, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, karakteristik tertentu dari varian Omicron, termasuk penyebarannya yang mendunia dan sejumlah besar mutasi, menunjukkan bahwa varian tersebut dapat berdampak besar pada arah perkembangan pandemi Covid-19.

Ghebreyesus dalam konferensi pers pada Rabu (8/12/2021) mengatakan, varian Omicron saat ini sudah terdeteksi di 57 negara dan varian tersebut dapat menyebar lebih cepat dibandingkan varian-varian sebelumnya.

“Saat ini kita mulai melihat gambaran konsisten dari peningkatan pesat dalam [tingkat] penularan, meskipun untuk sekarang tingkat kenaikan pastinya dibanding varian-varian lain masih sulit untuk diukur,” kata Ghebreyesus.

Lebih lanjut dia mengatakan, data yang berkembang di Afrika Selatan menunjukkan adanya peningkatan risiko infeksi ulang dengan Omicron, namun dibutuhkan lebih banyak data lagi untuk menarik kesimpulan yang lebih tegas.

Meski beberapa bukti mungkin menunjukkan bahwa gejala yang ditimbulkan Omicron lebih ringan dibandingkan varian Delta, masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan akhir, kata sejumlah pakar WHO.

Baca Juga: Youtuber Cantik Ini Nekat Akhiri Hidup Gegara Sering Dibully

Menurut Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan (Health Emergencies Program) WHO Mike Ryan, kendati sifat evolusi dari virus itu dapat membuatnya lebih menular saat bermutasi, tidak serta merta membuat virus tersebut jadi lebih lemah, seperti yang disebut-sebut oleh beberapa “legenda urban”.

Menurut dia, terkait suatu mutasi ternyata lebih jinak atau lebih mematikan adalah masalah kebetulan.

Seiring berkembangnya studi tentang varian terbaru Covid-19 tersebut, WHO menjelaskan masih dibutuhkan beberapa hari bahkan hingga beberapa pekan ke depan untuk mendapatkan data epidemiologi global, dianalisis, dan kemudian menarik kesimpulan yang tegas.

Menurut Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan, masih terlalu dini untuk mengatakan Omicron dapat mengakibatkan penurunan signifikan dalam efektivitas vaksin.

Saat ini, WHO meminta semua negara untuk meningkatkan upaya pengawasan, pengujian, dan pengurutan gen, serta mengirimkan lebih banyak data ke Platform Data Klinis WHO menggunakan formulir pelaporan kasus daring yang telah diperbarui.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya